Selasa, 28 Desember 2010

KEPUTIHAN (Flour albus)


KEPUTIHAN
(Flour albus)
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara menyeluruh serta proses reproduksi. Dengan demikian kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan baik sebelum menikah maupun sesudah menikah.
Kesehatan alat reproduksi merupakan hal penting, karena jika tidak rawat akan terjadi masalah-masalah kewanitaan yang akan mengganggu kegiatan sehari-hari seperti keputihan, bau tidak sedap hingga infeksi vagina. Bahkan dalam jangka panjang akan terserang penyakit ganas seperti kanker rahim maupun kista. Berbagai keluhan tersebut disebabkan oleh gaya hidup tak sehat, makanan yang kurang terkontrol hingga pemakaian pembalut yang banyak mengandung zat dioxin dan serat sintesis.
Masalah keputihan merupakan masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa itu keputihan dan terkadang menganggap remeh persoalan keputihan. Padahal keputihan tidak bisa dianggap remeh, karena akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila lambat ditangani.
Keputihan merupakan salah satu gangguan pada organ reproduksi wanita. Keputihan bukan suatu penyakit tersendiri, tetapi dapat merupakan gejala dari suatu penyakit lain. Keputihan yang berlangsung terus menerus dalam waktu yang cukup lama dan menimbulkan keluhan, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.
1.      Definisi
Menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan, dalam istilah kedokteran disebut Flour albus atau leukorrhea, adalah keluarnya cairan vagina yang berlebihan dan menimbulkan keluhan. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan. Keputihan paling banyak dialami wanita usia produktif. Tapi, tidak menutup kemungkinan bisa terjadi pada anak-anak dan usia tua.
Cairan yang keluar dari vagina tidak selalu berarti keputihan. Sebab, pada saat-saat tertentu dalam keadaan normal, vagina akan mengeluarkan cairan yang mutlak diperlukan guna membasahi dan membersihkan dinding vagina agar selalu bersih dari benda-benda asing yang tidak diinginkan. Cairan tersebut berasal dari selaput lendir rahim, rembesan kulit luar vagina, dan saluran kelamin bagian atas. Kegunaan cairan tersebut, selain untuk mempertahankan keasaman vagina agar tidak terjadi infeksi, juga sebagai pelumas pada saat berhubungan seksual untuk membantu penetrasi penis, serta membantu fungsi reproduksi.
Sekresi alami tersebut berupa cairan seperti air atau kadang-kadang agak berlendir, umumnya cairan yang keluar sedikit, tidak mengalir, jernih, tidak berbau dan pH keasamannya antara 3,5 hingga 4,5. Cairan ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari tanpa keluhan apa pun. Keluarnya cairan dikatidakan normal jika terjadi sebelum haid, sesudah haid, pada pertengahan siklus atau pada saat ovulasi, serta saat mendapat rangsangan seks. Menurut dr. Chairulsjah Sjahruddin, Sp.OG dari RSIA Hermina Jatinegara, Jakarta, hal ini normal terjadi pada semua wanita di masa produksi. Baik yang bertubuh kurus maupun gemuk.
Cairan dikatidakan abnormal atau keputihan jika terjadi di luar masa-masa tersebut disertai perubahan warna, bau, dan keluar dengan jumlah yang agak berlebihan. Gejalanya terasa gatal atau panas di daerah vulva/vagina, terasa pedih saat hendak kencing, atau sakit saat bersenggama. Rasa gatalnya bisa muncul terus-menerus atau kadang-kadang saja, sehingga tidak aneh bila keputihan mengakibatkan penderitanya gelisah. Belum lagi akibat bau yang tidak sedap yang ditimbulkannya.
Keputihan sebenarnya merupakan hal yang wajar apabila berlangsung secara normal. Karena pada vagina perempuan dewasa terdapat bakteri yang disebut Basil doderlein. Bakteri baik ini membuat lingkungan vagina bersifat asam yang berfungsi sebagai proteksi terhadap kemungkinan infeksi karena berbagai hal, misalnya bersarangnya jamur, bakteri predator, virus, dan lain sebagainya. Di samping itu, vagina juga mengeluarkan cairan yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap berbagai infeksi.
Keputihan merupakan salah satu gangguan pada organ reproduksi wanita. Namun, keputihan bukan suatu penyakit tersendiri, tetapi dapat merupakan gejala dari suatu penyakit lain. Setiap wanita sekali waktu pernah mengalami keputihan dalam hidupnya, bahkan banyak yang sering mengalaminya.

2.      Macam-macam Keputihan
Terdapat dua jenis keputihan, yaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologis. Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi. Kadang saat itu ada lendir yang berlebihan, hal itu normal. Dan biasanya tidak gatal dan tidak berbau. Sedangkan keputihan patologis , merupakan keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa.
Ciri-ciri keputihan patologis , warnanya tidak seperti lendir. “Keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala susu, atau hijau kekuning-kuningan, atau bahkan bercampur darah, kalau keputihannya sudah menjadi penyakit,” ujar dr. Sugi. Ketika keputihan sudah menjadi penyakit, wanita yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman.
Terdapat berbagai macam penyakit keputihan berdasarkan jenis cairan yang dikeluarkannya, yaitu:
a.        Keputihan yang cair dan berbusa, berwarna kuning kehijauan atau keputih-putihan, berbau busuk dengan rasa gatal. Penyakit ini menimbulkan rasa seperti terbakar di daerah kemaluan saat buang air kecil. Kadang-kadang alat kelamin terasa sakit dan membengkak.
b.      Cairan keputihan yang berwarna putih seperti keju lembut atau dadih dan berbau seperti jamur atau ragi roti. Keadaan ini menunjukkan adanya infeksi yang disebabkan jamur atau ragi di kemaluan seorang wanita. Penderita akan merasakan efek gatal yang hebat, bibir kemaluan sering terlihat merah terang dan terasa sangat sakit. Selain itu saat buang air kecil terasa seperti terbakar. Pada keadaan ini, Jangan sekali-sekali memakai antibiotik untuk mengobati infeksi semacam ini. Antibiotik akan membuat infeksi jamur semakin hebat.
c.       Cairan keputihan yang kental seperti susu dengan bau yang amis/anyir.
Keadaan ini dimungkinkan karena infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Hemophilus. Diperlukan pemeriksaan khusus untuk membedakan infeksi Trichomonas.
d.       Cairan keputihan yang encer seperti air, berwarna cokelat atau keabu-abuan dengan bercak-bercak darah, berbau busuk. Merupakan tanda-tanda infeksi yang lebih parah, atau mungkin kanker. Jika timbul panas, gunakan antibiotik ampicillin. Mintalah segera pertolongan dokter.

3.      Penyebab Keputihan
Penyebab keputihan secara umum adalah: Kurang menjaga kebersihan vagina Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan sehabis buang air kecil maupun buang air besar, Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis, Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi, Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina, Sering menggunakan WC Umum yg kotor, Tidak mengganti panty liner, Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari ke arah anus ke arah depan vagina, Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain, Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex, Kelelahan yang amat sangat, Stres, Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, ridur kurang), Tinggal di daerah tropis yang lembab, Lingkungan sanitasi yang kotor. Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat. Kadar gula darah tinggi, Hormon yang tidak seimbang, Sering menggaruk vagina
Ada empat hal yang menyebabkan keputihan. Pertama, konstitusional/kondisi tubuh. Misalnya, akibat penyakit kronis yang menahun. Sebab, penyakit menahun bisa melemahkan daya tahan tubuh orang tersebut, sehingga menyebabkan keluarnya cairan keputihan secara berlebihan. Keputihan juga bisa terjadi pada wanita yang senantiasa tegang/stres dan astenia/kurus.
Kedua, kelainan endokrin/hormon. Misalnya, pada saat hamil, kan, terjadi perubahan hormonal; terjadi suasana asam jadi basa. Hal ini mengakibatkan banyak ibu hamil mendapat jamur. Apabila jamur tersebut tidak segera diobati, ia akan naik ke atas dan menyebabkan ketuban pecah dini.
Ketiga, infeksi. Sebagian besar karena infeksi dari macam-macam organ reproduksi. Bisa infeksi vulva, vagina, mulut rahim, selaput lendir rahim, dan saluran telur. Semua infeksi itu memberikan gambaran berupa keputihan. Infeksi vulva umumnya disebabkan oleh kuman GO (gonorrhea/gonore), chlamydia, dan herpes simpleks. Infeksi lain disebabkan jamur/candida (candidiasis), bakteri (vaginosis ), dan parasit trichomonas vaginalis (trikomoniasis).
Keempat, sebab-sebab lain, misalnya, masuknya corpus alienum (benda asing). Benda asing ini bisa berupa apa saja; kondom, benang IUD yang tertinggal di dalam vagina, ada kelainan fistula akibat persalinan/tindakan operasi, ada hubungan antara reptum/tempat kotoran dengan vagina atau antara kandung kencing dengan vagina, serta karena tisu pembasuh. Yang paling sering karena tisu. Hal ini karena wanita memiliki kebiasaan mengelap vagina dengan tisu setiap habis buang air kecil. Bila menggunakan tisu yang gampang hancur terkena air, maka saat mengelap akan ada sebagian tisu yang masuk ke dalam vagina. Lama-lama tisu ini akan menumpuk. Endapan inilah yang menyebabkan keputihan.
Ada beberapa jenis keputihan yang termasuk ke dalam keputihan fisiologi atau patologi. Pada dasarnya keputihan patologi adalah yang lebih berisiko karena penyebab keputihan ini adalah karena infeksi jamur, bakteri, atau virus. Berikut adalah faktor – faktor  penyebab keputihan patologi;
1.      Parasit Trichomonas vaginalis
Parasit jenis ini adalah penyebab keputihan dengan ciri – ciri cairan berwarna kuning atau kehijauan, sangat kental, berbau anyir, dan berbuih. Penyebab keputihan ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, bibir kloset yang terkontaminasi parasit, atau juga perlengkapan mandi yang dipakai secara bersama – sama.
2.      Jamur Candidas atau Monilia
Bakteri Jamur Candidas atau Monila ini merupakan penyebab keputihan yang berciri kental, berwarna seperti susu, bau agak tajam, serta dapat menimbulkan rasa gatal pada vagina. Ibu hamil, pemakaian alat KB yang tidak cocok atau penderita diabetes adalah orang – orang yang biasanya menderita keputihan semacam ini. Penyebab keputihan jenis ini juga dapat menyebabkan vagina kemerahan dan meradang sehingga terasa sangat gatal.
3.      Bakteri Gardnella
Penyebab keputihan bakteri Gardnella ini menimbulkan keputihan yang berwarna keabu – abuan, baunya amis, berbuih, dan juga berair. Keputihan jenis ini juga dapat menimbulkan rasa gatal pada vagina sehingga memberikan rasa tidak
4.       Virus
Beberapa jenis virus juga dapat menimbulkan atau memperparah keputihan. Virus yang dapat menjadi penyebab keputihan adalah seperti HIV AIDS, herpes, dan Condyloma. Pada umumnya, virus – virus penyebab keputihan ini juga merupakan pemicu timbulnya penyakit kelamin. Virus Condyloma dapat menyebabkan timbulnya semacam kutil berair dan berbau di sekitar vagina. Sedangkan virus herpes adalah penyebab keputihan yang juga dapat menyebabkan rasa gatal dan panas. Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang kemudian menimbulkan tumbuhnya luka melepuh di sekitar vagina. Penyebab keputihan jenis ini dapat menimbulkan kanker rahim bila tidak diberikan penaggulangan yang serius.
5.      Bakteri Treponema pallidium
Penyebab keputihan ini juga merupakan bakteri penyebab penyakit kelamin sifilis. Selain keputihan, bakteri ini juga menimbulkan banyak kutil disekitar vagina; mengelilingi lubang vagina dan juga pada bibir kemaluan wanita.
Sedangakan keputihan fisiologis umumnya dapat terjadi pada masa ovulasi yaitu kurang lebih 12 - 14 hari setelah menstruasi. Dalam keadaan terangsang atau birahi. Dalam keadaan Stres Emosional. Keputihan ini terjadi karena perubahan hormon-hormon seksual seorang perempuan (hormon estrogen dan progesteron).

4.      Gejala Keputihan
Gejala keputihan yang biasanya timbul anatara lain:
·         Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
·         Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.
·         Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
·         Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Keputihan yang normal berwarna jernih, walaupun banyak tapi tidak berbau, tidak gatal dan tidak bergejala. Kadangkala, keputihan yang normal itu keluar jika seorang wanita sedang stres, ditengah-tengah siklus haid atau sedang terangsang. Jika keputihan yang normal cenderung tidak berbau.
Keputihan non normal (keputihan patologis), biasanya berbau amis, apek atau busuk, jumlah lebih banyak dari biasanya dan terus menerus muncul sehingga terasa mengganggu. Selain itu, juga berwarna – putih susu – kuning tua – coklat kehijauan, kadang bercampur darah, konsistensi encer, berbuih atau bahkan kental menggumpal seperti susu basi. Keputihan tidak normal sering disertai timbulnya kelainan di daerah kelamin luar seperti benjolan atau luka-luka, menimbulkan rasa gatal-panas serta disertai dengan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Jumlah, warna, dan bau dari cairan keputihan akibat infeksi mikroorganisme tergantung dari jenis mikroorganisme yang menginfeksinya. Infeksi yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis biasanya gejala yang timbul berupa : cairan yang keluar bersifat encer, berwarna hijau terang dan berbau tidak sedap, disertai dengan rasa gatal, sering buang air kecil tapi sedikit-sedikit dan rasanya panas. Infeksi oleh jamur Candida albicans mempunyai ciri-ciri : cairan vagina yang keluar berwarna putih, kental, ada bercak putih yang melekat pada dinding vagina, seringkali disertai rasa gatal yang intensif. Dan  infeksi oleh bakteri Gardnerella vaginalis menimbulkan cairan yang berwarna putih keruh keabu-abuan, agak lengket, berbau tidak sedap serta rasa gatal dan panas pada vagina.
Keputihan yang berlangsung terus menerus dalam waktu yang cukup lama dan menimbulkan keluhan, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

5.      Dampak Keputihan Terhadap Kesehatan
Banyak perempuan yang menganggap remeh keputihan. Jika keputihan tersebut bersifat normal (fisiologis) memang tidak berbahaya namun jika bersifat patologis harus segera diobati, karena lama kelamaan infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian ke saluran telur sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Wanita yang mengalami keputihan akibat infeksi berulang/ menahun yang tidak diobati secara tuntas dapat mengalami kemandulan. Selain itu keputihan juga sebagai tanda penyakit lainnya yang lebih parah seperti tumor pada organ reproduksi.
Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak banyak wanita yang tahu apa itu keputihan dan terkadang menganggap remeh persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap remeh, karena akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila lambat ditangani.
Jangan sembarangan mengobati keputihan. Apabila muncul keluhan keputihan, segera konsultasikan ke dokter. Satu hal lain yang perlu diingat, jangan menundanya sampai parah. Mengingat dampaknya, infeksi bisa naik ke atas. Yang tadinya sekadar di vulva, bisa naik ke vagina (vaginitis), naik lagi ke saluran telur (cervicitis), naik lagi ke endometrium (endometritis), naik lagi ke saluran tuba (salpingitis), bahkan bisa keluar dan masuk ke rongga abdomen (perutenitis/radang dari selaput lendir perut. Apabila hal ini sudah sampai pada kondisi salpingitis, maka ibu akan kesulitan untuk mendapatkan anak.
Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) menjadi mandul. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian.

6.      Pencegahan Keputihan
Berikut terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena penyakit keputihan, yaitu:
a.       Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vgina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu menjaga seimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tidak bersahabat. Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vgina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vgina dalam jangka panjang.
b.       Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vgina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu.
c.        Selalu keringkan bagian bagian luar vagina sebelum berpakaian.
d.       Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab, usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai.
e.        Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, tidak terlalu ketat, dan memiliki sirkulasi udara yang baik seperti bahan dari katun. Serta gantilah celana dalam secara teratur.
f.        Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.
g.        Seringlah mengganti pembalut ketika haid. Pembalut yang sudah basah dan terlalu lama dipakai dapat menjadi sarang berbagai kuman penyakit.
h.       Gunakan panty liner disaat perlu saja dan Jangan terlalu lama menggunakanna.
i.         Utamakan kebersihan. Cucilah tangan sebelum dan sesudah menyentuh alat kelamin.
j.         Kebiasaan berhanduk dengan menggosok dari belakang ke depan memungkinkan berpindahnya kuman dari liang dubur ke vagina. Maka biasakan berhanduk dari depan ke belakang sehingga kuman tidak sampai terbawa masuk ke vagina.
k.       Bisa juga menggunakan vaginal douche seperti laktasid untuk mengembalikan kadar asam dalam vagina. Tapi hindari pemakaian secara berlebihan karena dapat membunuh bakteri baik yang ada di dalam vagina.
7.      Pengobatan Keputihan
Keputihan yang normal tidak memerlukan pengobatan. Tapi jika keputihan itu disebabkan oleh alergi, pengobatannya cukup dengan menghindari penyebab alerginya itu. Dengan sendirinya keputihan akan reda. Sedangkan keputihan akibat suatu penyakit, memerlukan pengobatan. Dokter biasanya akan memberikan obat keputihan yang memerlukan gabungan obat pembunuh jamur, parasit, dan kuman. Jenis obatnya ada 2 macam yakni obat yang dimasukkan ke dalam liang vagina atau obat yang diminum. Sebelum dilakukan pengobatan, dokter biasanya memeriksa cairan keputihan di laboratorium. Pemeriksaan keputihan akan melihat warna, bau, dan bagaimana keadaan vagina secara keseluruhan.
Lebih lanjut, pengobatan dilakukan dengan terlebih dulu menyingkirkan faktor-faktor yang mempermudah timbulnya penyakit tersebut. Misalnya, penyakit diabetes, maka akan diobati diabetesnya. Sebab, kondisi terlalu banyak gula pada penderita diabetes juga akan menumbuhkan Candidiasis. Usai itu, barulah penderita diberi obat yang sesuai dengan jenis infeksi penyebab keputihan. Apabila akibat jamur, maka akan diberi obat anti jamur. Baik pada sang suami ataupun pada istrinya.
Apabila diagnosis menunjukkan penyakitnya tidak akut, maka biasanya dokter menyarankan untuk mencuci daerah vagina dengan obat antiseptik. Biasanya seringkali setelah tahu obatnya, pasien tidak datang lagi, tapi membeli sendiri obat tersebut, lantas dipakainya terus untuk mencuci vaginanya. Akibatnya, bakteri Doderlein di vagina yang membuat vagina selalu asam menjadi mati. Maka, suasana asam pun terganggu menjadi basa, sehingga muncullah berbagai penyakit, entah itu kandida/jamur, infeksi dari luar vagina, dan sebagainya. Terlebih lagi bila penderita mengobati sendiri keputihan dengan obat-obatan yang dijual bebas di pasaran. Dikhawatirkan pemakaian obat bebas tersebut menyebabkan bakteri doderlein mati, sehingga vagina berubah menjadi basa. Padahal vagina harusnya asam dengan pH antara 3,5 hingga 4,5.
Dari segi medis, tidak disarankan menggunakan cairan pembersih vagina demi mencegah timbulnya keputihan. Kalau pun ingin memakai harus dilihat kandungannya, apakah akan membuat vagina basa atau tidak. Hal ini disebabkan apabila dengan penggunaan cairan vagina menjadi basa, maka sama saja dengan mendatangkan masalah.
Obat keputihan bervariasi, dari yang di minum sampai yang dimasukkan ke vagina. Efektivitas obat tergantung penyerapannya. Obat yang diberikan melalui vagina sebaiknya diberikan kepada mereka yang sudah menikah, sedangkan obat oral untuk yang belum menikah. Selain obat, makanan juga bisa membantu proses penyembuhan, tapi ingat hanya membantu mengobati bukan mengganti obat. Hubungan antara keputihan dan makanan adalah pada keseimbangan usus. Makanlah dengan pola makan yang sehat, pilih makanan yang seimbang (jangan terlalu manis, berlemak atau berminyak dan mengandung semua zat-zat gizi) dan banyak-banyaklah mengkonsumsi cairan terutama air putih minimal 2 liter per hari.
Berbagai jenis tanaman herbal juga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk menyembuhkan keputihan. Herbal atau tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keputihan diantaranya berfungsi sebagai antiradang, anti-infeksi, antiseptik, menghilangkan gatal, pengelat (mengerutkan selaput lendir sehingga dapat mengurangi sekresi cairan). Penggunaan resep dari herbal harus dilakukan setiap hari secara teratur sampai keluhan hilang.
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keputihan, antara lain :
1.      Daun Sirih (Piper betle L.)
Khasiat : antiradang, anti-infeksi dan menghilangkan gatal.
2.      Sambiloto (Andrographis paniculata)
Khasiat : antiradang, menghilangkan bengkak, menghilangkan panas.
3.      Kunyit (Curcuma longa L.)
Khasiat : antiradang, antibakteri
4.      Kulit delima (Punica granatum)
Khasiat : sebagai astringent /pengelat (mengurangi sekresi cairan)
5.      Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)
Khasiat : berkhasiat antiradang, antikanker
6.      Tumbuhan Leunca (Solanum nigrum L.)
Khasiat : antiradang, antikanker, menghilangkan bengkak, menghilangkan gatal, peluruh kemih, menghilangkan panas.
7.      Bunga Jengger Ayam (Celosia cristata)
Khasiat : antiradang, pengelat (astringent), peluruh kemih, menghilangkan keputihan.
Berikut contoh resep herbal untuk mengatasi keputihan:
1.      Resep untuk Pemakaian Luar
10-15 lembar daun sirih + 30 gram daun jambu biji, dicuci bersih lalu direbus dengan 2 liter air hingga tersisa 1 liter, disaring, hangat-hangat kuku digunakan untuk mencuci vagina. Lakukan secara teratur.
2.      Resep untuk Pemakaian Dalam
20 gram kunyit (dipotong-potong)+ 10 gram sambiloto kering + 15 gram kulit delima kering, dicuci bersih semuanya, lalu direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (dapat ditambahkan gula aren atau madu). Lakukan secara teratur.
Kesimpulan
Keputihan (Flour albus) merupakan cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan.
Keputihan normal terjadi sebelum haid, sesudah haid, pada pertengahan siklus atau pada saat ovulasi, serta saat mendapat rangsangan seks. Keputihan dikatidakan abnormal jika terjadi di luar masa-masa tersebut disertai perubahan warna, bau, dan keluar dengan jumlah yang agak berlebihan. Gejalanya terasa gatal atau panas di daerah vulva/vagina, terasa pedih saat hendak kencing, atau sakit saat bersenggama.Rasa gatalnya bisa muncul terus-menerus atau kadang-kadang saja, dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Dampak keputihan patologis terhadap kesehatan adalah lama kelamaan infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian ke saluran telur sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul. Wanita yang mengalami keputihan akibat infeksi berulang/ menahun yang tidak diobati secara tuntas dapat mengalami kemandulan. Keputihan merupakan tanda penyakit lainnya yang lebih parah seperti tumor pada organ reproduksi. Keputihan juga merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian.
Pencegahan keputihan dapat diakukan diantaranya dengan selalu menjaga kebersihan organ kewanitaan, Gunakan celana dalam yang kering, sering menganti pembalut pada saat menstruasi. Pengobatan terhadap keputihan dapat dilakukan dengan pertolongan dokter ataupun mengunakan resep herbal.

Saran
Keputihan merupakan salah satu gejala dari suatu kelainan pada sistem reproduksi. Oleh karena itu, jangan anggap sepele terhadap gejala keputihan yang timbul. Segera periksa ke dokter apabila timbul gejala keputiha yang bersifat patologis.

Referensi:
Anandia Yuska, SpOG. http://anandiayuska.com. didownload tanggal 16 Desember 2010.
Anneahera.http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/keputihan.htm. didownload tanggal 16 Desember 2010.
Buchary. Penyakit akibat kerja dan penyakit terkait kerja. http://www.library.usu.ac.id/download/ft/07002746.pdf. didownload tanggal 16 Desember 2010.
 Harahap Juliandi. Kesehatan reproduksi. http://www.library.usu.ac.id/download/duniapsikologi.dagdigdug.com/files/2008/12/kesehatan-reproduksi.pdf. didownload tanggal 16 Desember 2010.
 IDKI. Seminar kesehatan kerja gangguan reproduksi. http://www.kalbe.co.id/files/coe/brosur_konasB_atam_2005_ind%20edit.pdf. didownload tanggal 16 Desember 2010.
Sri Rejeki . http://drhandri.wordpress.com/2008/05/14/kesehatan-reproduksi-remaja/. didownload tanggal 16 Desember 2010.



 


7 komentar:

  1. kunjunganku di blog ini sungguh merupakan keberuntungan baru, karena bisa menemukan artikel bermanfat bagi saya, sehingga dapat memberi image baik bagi pengunjungnya? salam sukses :)

    BalasHapus
  2. Informasinya sangat membantu sekali,,jd tau deh...

    BalasHapus
  3. Blog yang sangat menarik isinya informatif sekali .



    Punya Problem Penyakit Menular Seksual ? konsultasi chat online dengan dokter spesialis Kesehatan kelamin Gratis aman terjaga, privasi pasien terlindungi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi, Dokter spesialis kelamin kami untuk masalah penyakit Kencing nanah, herpes, sipilis, keputihan, Kutil kelamin ( Kodiloma Akuminata)ejakulasi dini dan masalah kelamin lainya
    Untuk Konsultasi klik :
    kesehatankelamin

    Konsultasi Kesehatan Gratis

    Obat Penyakit Kelamin


    www.klinikapollo.net

    BalasHapus
  4. sangat lengkap sekali info artikelnya, ternyata bahaya juga

    admin
    Jual crystal x asli nasa

    BalasHapus
  5. Permisi Admin.
    Buat Teman group yang ada masalah tentang Penyakit kelamin , sperti kutil kelamin , herpes , gonore atau seputar kelamin , ANDROLOGI & GINEKOLOGI dan organ intim bisa KONSULTASI
    SECARA GRATIS TANPA DAFTAR .

    Segala Keluhan ditangani dan dijawab oleh dokter- dokter yang berpengalaman
    silahkan Chat Sekarang : KLIK LINK DIBAWAH INI
    http://m.klinikapollo.net/jenis-penyakit/cara-mengobati-penyakit-keputihan-pada-wanita

    BalasHapus
  6. kak apakah keputihan seperti tisu itu berbahaya?mohon informasinya

    BalasHapus