Minggu, 02 Januari 2011

ALAT-ALAT SIRKULASI DARAH

ALAT-ALAT SIRKULASI DARAH

Alat-alat sirkulasi darah merupakan alat-alat tubuh yang berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Alat-alat sirkulasi darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung
Jantung merupakan alat sirkulasi darah utama. Jantung manusia terletak di rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung dibungkus oleh membran pelindung yang disebut perikardium. Perikardium terdiri dari dua lapis, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara keedua lapisan tersebut terdapat kavum perikardium yang berisi cairan limfa yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi jantung dari guncangan dan gesekan.
Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Fungsi serambi pada dasarnya sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik, selain itu sebagai pompa membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Sedangkan bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh.

Darah di serambi kiri merupakan darah yang banyak mengandung O2, sedangkan darah di serambi kanan merupakan darah yang banyak mengandung CO2. Tenaga yang dibutuhkan untuk memompa darah ke seluruh tubuh lebih besar dibandingkan untuk menuju paru-paru. Hal ini menyebabkan miokardium bilik kiri lebih tebal daripada bilik kanan.
Jantung dibentuk oleh tiga lapiasan jaringan, yaitu epikardium (lapisan terluar jantung), miokardium (otot jantung), dan endokardium (lapisan pembatas ruang jantung). Jantung dipengaruhi oleh saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Rangsangan saraf simpatetik menurunkan frekuensi denyut jantung, sedangkan rangsangan saraf parasimpatetik meningkatkan frekuensi denyut jantung.
Diantara serambi dan bilik jantung terdapat katup atrioventrikuler (valvula bikuspidalis) yang berfungsi mencegah aliran darah dari bilik ke serambi selama sistol. Katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis ke bilik selama diastole.

Cara Kerja Jantung
Tekanan darah dapat diukur dengan tensimeter (sphygmomanometer). Yang diukur adalah tekanan sistol dan tekanan diastol. Pada saat jantung berdenyut, setiap ruang jantung mengendur atau relaksasi dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Pada orang dewasa yang sehat, umumnya tekanan sistol sebesar 120mmHg dan diastol sebesar 80mmHg atau dapat ditulis sebagai tekanan arteri = 120 / 80 (sistol / diastol).

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Pembuluh nadi/arteri (Pembuluh darah yang meninggalkan jantung)
Pembuluh nadi yang dilewati darah, yaitu:
a) Pembuluh Nadi Besar (Aorta)
Aorta merupakan pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh. Aorta bercabang-cabang , semakin lama semakin kecil, disebut arteri. Arteri bercabang-cabang lagi makin kecil, disebut arteriola, arteriola bercabang-cabang halus diseluruh tubuh dan disebut kapiler.
Pertukaran gas, air dan garam mineral ataupun larutan bahan organic terjadi pada kapiler. Kapiler-kapiler akan saling bertautan dan berhubungan dengan kapiler vena yang dinamakan Venula. Darah yang telah beredar dari seluruh tubuh melewati venula dan menuju vena yang lebih besar, kemudian akhirnya menuju vena kava (pembuluh balik tubuh) dan kembali ke jantung.

b) Pembuluh Nadi Paru-paru (arteri Pulmonalis)
Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, yaitu di alveolus, darah melepas karbondioksida dan mengikat oksigen . dari kapiler di paru-paru, darah akan menuju ke venula kemudian ke vena pulmonalis dan kembali ke jantung.

b. Pembuluh balik/vena (Pembuluh darah yang menuju jantung.)
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah:
a) Vena Cava
1. Vena Kava Superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh (kepala, leher, dan anggota badan atas) ke serambi kanan jantung.
2. Vena Kava Inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah ke serambi kanan jantung.
b) Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2dari paru-paru ke serambi kiri jantung.

Perbedaan arteri dan vena:
• Arteri letaknya agak ke dalam, sedangkan vena dekat permukaan kulit.
• Arteri tebal, kuat, dan elastis, sedangkan vena tipis dan tidak elastic
• Denyut arteri terasa, sedangkan vena tidak.
• Jika terluka arteri darahnya memenacar sedangkan vena menetes.

PEREDARAN DARAH MANUSIA

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Oleh karena itu, manusia dikatakan memiliki peredaran darah ganda.

1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil dimulai dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung, yaitu peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembeli ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonal



2. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar dimulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung, yaitu peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Pada tubuh manusia sari-sari makanan diedarkan oleh pembuluh darah dan pembuluh limfa. Kekuatan untuk mengedarkannya ditimbulkan oleh denyut jantung.

Pada saat bayi dalam kandungan, jantugnya belum sempurna dan belum bisa menggunakan paru-parunya sehingga O2 dan sari-sari makanan diambil langsung dari darah ibu melalui plasenta (tali pusat). Darah dari serambi kanan akan mengalir ke serambi kiri bukan ke bilik kanan seperti pada bayi yang sudah lahir. Hal ini disebabkan paru-paru janin belum berfungsi, sehingga bilik kanan yang merupakan jalan ke paru-paru tidak dilaluinya. Dari serambi kiri, darah bayi akan menuju plasenta melalui arteri umbilikalis. Kemudian darah yang banyak mengandung O2 dan makanan kembali melalui vena umbilikalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh janin.
SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN

Pada hewan metazoa (bersel banyak) tingkat tinggi, seperti juga pada manusia, peredaran darahnya melalui pembuluh. Sistem transportasi hewan metazoa disusun oleh organ-organ berupa jantung, pembuluh darah, dan darah. Sistem peredaran darahnya dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sistem peredarn darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
1. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang-kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh, sehingga tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan interesterial (cairan yang mengisi ruang antar sel) karena tercampur. Darah pada sistem peredaran darah terbuka umumnya hampir tidak berwarna, sel-sel darahnya bersifat amuboid, didalam plasma darahnya terlarut suatu pigmen hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Hewan-hewan yang memiliki sistem peredraan darah terbuka natara lain: Arthropoda, serta sebagian dari Annelida, Mollusca, dan Echinodermata. Aliran darah di dalam tubuh hewan tersebut ditimbulkan oleh desakan dari jantung yang strukturnya masih sangat sederhana.
Sistem peredaran darah pada belalang merupkan contoh untuk memahami sistem peredaran darah ini. Jantungnya memiliki kemampuan berkontraksi sehingga darah dapat dipompakan keluar jantung melalui pembuluh-pembuluh arteri yang masing-masing dilengkapi katup pada pangkalnya agar aliran darah tidak kembali lagi ke jantung.
Pembuluh-pembuluh arteri tersebut terdiri atas:
a. Arteri optalmik (mata); mengalirkan darah ke arah kepala dan lambung.
b. Dua arteri antenna; mengalirkan darah ke kepala, lambung, antena, dan alat-alat ekskresi.
c. Dua saluran arteri hati (arteri hepatica) ; mengalirkan darah meuju kelenjar-kelenjar pencernaan.
d. Saluran arteri dorso abdominalis; mengalirkan darah ke dorsal maupun ke abdomen.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.


2. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini,darah diedarkan melalui arteri dan kembali ke jantung melaui vena. Alat peredarannya terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah.
Sistem peredaran darah tertutup terdapat pada Chordata, Cephalopoda, Holoturoidea, Oligochaeta,dan Hirudinae. Namun, untuk membahas peredaran darah ini dapat diambil contoh Annelida dan vertebrata.
Cacing tanah (Lumbricus terrestris) merupakan contoh annelida yang akan dibahas dalam sistem peredran darah ini. Pada cacing tanah, sistem peredaran darahnya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.
Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darah cacing tanah memiliki katup, sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral, kemudian ke seluruh tubuh. Dari seluruh tubuh darah meuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh, darah kembali lagi ke jantung.

Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem peredaran darah dan sistem peredaran limfatik (peredaran getah bening).
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung, arteri, vena, kapiler, dan darah. Jantung adalah pusat peredaran. Plasma darah vertebrata tidak berwarna dan mengandung sel darah merah. Pada umumnya, eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti, akan tetapi eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti.
Sistem peredaran getah bening (sistem limfatik) merupakan sistem peredaran darah terbuka, karena beredar tidak selalu dalam pembuluh. Sistem ini berperan dalam pertahanan tubuh dan pengambilan plasma dari jaringan–jaringan. Sistem limfatis terdiri dari limfa atau cairan getah bening, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
Kelenjar limfa adalah organ berbentuk bulat simpul (nodus) yang terdiri atas jaringan limfoid. Disepanjang pembuluh limfa terdapat katup-katup yang menjaga agar aliran tidak berbalik. Aliran limfa ini disebabkan oleh kontraksi otot disekitarnya, bukan dipompa oleh jantung sehingga alirannya lambat.
Limfa berasal dari jaringan-jaringan di daerah kepala, leher, dada bagian kanan, dan lengan kanan. Pada simpul-simpul yang mengumpulkan limfa dari pembuluh-pembuluh kecil ke pembuluh-pembuluh yang lebih besar terdapay sel-sel yang menghasilkan limfosit dan zat-zat antibody untuk mematikan benda-benda asing termasuk bakteri yang berasal dari luar tubuh atau yang sudah berkembang pada jaringan tubuh sehingga limfa yang masuk ke dalam vena sudah tersaring dari benda-benda asing tersebut. Simpul-simpul limfa yang besar antara lain terdapat di ketiak, lipatan siku, leher, dan lipatan paha.


Perbedaan Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup
Pembeda Peredaran darah Tertutup Peredaran Darah Terbuka
Pembuluh Arteri dan vena Ductus limphaticus dexter dan ductus thoraxicus
Mengedarkan Darah Cairan limfa
Tenaga Pendorong Kontraksi Jantung Kontraksi Otot rangka
Zat-zat yang diangkut O2, CO2, Protein, dan Gula Asam lemak dan leukosit

KELAINAAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Kelainan dan gangguan pada system peredaran darah dapat ditimbulkan karena pewarisan sifat (keteurunan), rusaknya alat peredaran darah akibat kecelakaan, atau akibat mkanan yang dikonsumsi banyak mengandung lemak dan zat kapur.
Kelainan atau gangguan pada system peredaran darah antara lain:
1. Anemia (kurang darah)
Penyakit ini dikarenakan kurangnya kadar Hb (hemoglobin) atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis
3. Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah yang terdapat pada bagian anus.
4. Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur
5. Atherosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Penyakit jantung koroner (PJK), yaitu penyempitan arteri koronariayang mengangkut O2 ke jantung.
7. Embolus dan Trombus adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam arteri koronaria.
8. Leukemia (kanker darah), adalah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
9. Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi, yaitu nilai sistolnya antara 140-200mmHg dan diastolnya antara 50-110mmHg.
10. Hipotensi adalah penyakit tekanan darah rendah, yaitu tekanan sistolnya di bawah 100mmHg.
11. Eritroblastosis fetalis (penyaikt kuning pada bayi), adalah rusaknya eritrosist bayi di dalam kandungan ibu karena perbedaan golongan darah, yaitu ibu memiliki golongan darah Rh- dan anak memiliki golongan darah Rh+.
12. Hemofilia merupakan penyakit berupa darah sukar membeku.
13. Sick cell anemia (SCA), merupakn penyakit kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit. Penyakit ini sangat mematikan.
14. Talasemia merupakan penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan.


TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

Beberapa contoh teknologi yan berkaiatan dengan system peredaran darah antara lain:
1. Ekokardiograf (Echocardiography, ECG)
ECG merupakan suatu teknik untuk mengetahui struktur internal dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh pasien.
ECG berfungsi untuk mendiagnosa penyakit dan gangguan pada katup jantung, penakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor jantung, dan gangguan fungsi fentrikel kiri.

2. Pemindaian dengan bahan radioaktif
Cara ini merupakan cara yang aman untuk mendeteksi penyakit jantung. Metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Metode ini hampir tidak menimbulkan komplikasi.
Metode ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji dari penggunaan metode lain, dan memastikan hasil terapi jantung atau operasi bypass.


3. Angioplasti
Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak (timbunan lemak).

4. Operasi bypass jantung
Operasi ini dilakukan pada penderita penyumbatan pembuluh darah arteri jantung. Pada operasi ini, dilakukan pencangkokn pembuluh darah baru dari aorta menuju ke jantung. Untuk itu diperlkan vena dri bagian tubuh lain untuk menggantikan jalur arteri jantung yang tersumbat.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA VERTEBRATA
1. Sistem Peredaran Darah pada Ikan
System peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di bagian muka (anterior). Selain itu terdapat rongga sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) terdapat di dekat lambung dan di lengkapi dngan pembuluh-pembuluh limfa.
Proses peredaran darahnya, yaitu darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambi.selanjutnya darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis dan empat pasang arteri aferen brikialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh.
Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jnatung. Beberapa vena pada system peredaran darah ikan yang penting misalnya vena cardinalis anterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatica (membawa dari tubuh melewati hati), dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuhmelewati ginjal).

2. Sistem Peredaran Darah pada Katak
System peredaran darah pada katak terdiri atas jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dancairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang cerah dan berisi sel-sel darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
Jantung katak terdiri dari:
a. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior.
b. Dua buah serambi, yaitu serambu kanan (atrium dekster), dan serambi kiri (atrium sinister).
c. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung.
d. Truncus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik.
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, diantara serambi dan bilik terdapat katup (valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.
Darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena kava. Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus, dan karena adanya kontraksi, darah masuk ke serambi kanan. Pada saat itu, darah yang mengandung O2 yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Jika kedua serambi berkontraksi, maka drah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2. Darah yag kaya O2 dalam bilik, dipompa melalui trunkus arterious menuju arteri hingga sampai pada kapiler di seluruh jaringan tubuh dan kemudian darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Sementara itu, darah yang miskin O2 dipompa keluar melewati arteri konus tubular.
Pada katak dikenal adanya system porta, yaitu suatu system yang dibentuk oleh pembuluh balik saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler di suatu system porta sebelum kembali ke jantung. System porta yang penting adalah system porta hepatica pada hati dan system porta renalis pada ginjal.

3. Sistem Peredaran Darah pada Reptil
System peredaran darah reptile lebih maju jika dibandingkan dengan system peredaran darah amfibi, karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung. Jantung reptile terletak di rongga dada bagian depan ventral. Jantung terdiri atas sinus venosus kecil, serambi kiri, dan serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan.
Pada umumnya, diantara dua bilik terdapat sekat yang tidak sempurna kecuali pada buaya. Pada buaya, sekat tersebut hamper sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang tedapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik merupakan arteri yang berasal dari jantung menuju ke aorta.
Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi kanan, kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang artus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai darah kea lat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.
Darah dari seluruh jaringan tubuh menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.

4. Sistem Peredaran darah pada Aves
Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh peredaran darah burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.
Jantung berbentuk kerucut, terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh dibedakan atas ateri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua aerterin anonym yang bercabang-cabang member darah ke bagian kepala, otot terbang dan anggota depan, dan sebuah aorta yang merupakan sisa arkus aortikus yang menuju ke kanan. Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok kea rah ekor menjadi aortadorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang-cabang menuju paru-pary kiri dan kanan.
Pemuluh balik (vena) dibedakan atas:
a. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
b. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantng
c. Pembuluh balik yang dating dari paru-paru (pulmo) kanan dan kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar