Minggu, 02 Januari 2011

DARAH

Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi utama darah pada manusia adalah:
a. Mengangkut oksigen ke jaringan di seluuh tubuh.
b. Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
c. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, seperti: CO2, Urea, dan asam laktat ke alat ekskresi.
d. Mengedarkan hormon (hasil sekresi)dari kelenjar hormone ke tempat yang membutuhkan.
e. Membawa panas menuju kulit untuk dilepas sehingga membantu mengatur suhu tubuh.
1. PLASMA DARAH
Plasma darah mengandung 90% air, dan selebihnya terdiri atas protein-protein darah (albumin, globulin, dan fibrinogen), bermacam-macam garam, zat-zat makanan dari saluran pencernaan, sisa metabolisme yang diangkut, menuju alat ekskresi, hormone dan gas-gas yang terlarut.
a. Protein darah
Senyawa yang termasuk protein plasma adalah:
a) Albumin, berfungsi menjaga volume dan tekanan darah (60%)
b) Globulin, berfungsi melawan bibit penyakit (36%)
c) Fibrinogen, berfungsi berperan dalam proses pembekuan darah (4%)
b. Garam mineral
Garam mineral diserap dari usus yang berfungsi menjaga tekanan osmotik dan pH darah. 90% terdiri atas mineral natrium (Na+), sisanya adalah kalsium (Ca2+), kalium (K), magnesium (Mg2+), dan mineral lainnya.
c. Zat-zat makanan
Zat-zat yang terlarut adalah glukosa, asam amino, asam laktat, dan lemak sebagai makanan sel.
d. Sampah nitrogen
Merupakan hasil metabolisme yang terdiri atas urea, asam urat, kreatinin, dan bilirubin.
Plasma darah berfungsi dalam :
a. Pengaturan tekanan osmosis darah.
b. Membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi dan beberapa gas.

2. SEL-SEL DARAH
Terdapat 3 macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit).
1) Sel darah merah

Ciri-ciri:
• Berbentuk bikonkaf
• Tidak memiliki inti sel, inti sel digantikan oleh hemoglobin.
• Diameter 7-8 µm
• Masa hidup 100-120 hari
Faktor:
• Jenis kelamin, usia, ketinggian tempat tinggal seseorang.
Konsentrasi eritrosit:
• Laki-laki: 5,1-5,8 juta per milimeter kubik
• Wanita : 4,3-5,2 juta per millimeter kubik
Fungsi:
• Mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh
• Menjaga keseimbangan asam-basa cairan
• Mengangkut CO2 dalam jumlah kecil oleh globin.
Pembentukan:
Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Pada saat embrio, eritrosit dihasilkan dalam kantong kuning telur. Beberapa bulan kemudian, pembentukan terjadi dihati, limpa, dan kelenjar limpa. Sesudah bayi lahir pembentukan di sumsum tulang. Kira-kira diusia 20 tahun, eritrosit dihasilkan dalam sumsum tulang membranosa (tulang belakang, dada, rusuk, dan panggul).
Produksi eritrosit distimulasi oleh hormone eritropoietin. Sel yang membentuk eritrosit adalah hemositoblas, yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel darah.

2) Sel darah putih
Terdapat 5 jenis leukosit dalam darah, yaitu:
1) Monosit (5,3%), ciri-ciri:

Ciri-ciri monosit:
• Mengandung banyak cairan sel
• Bersifat fagosit terhadap bakteri
• Dapat bergerak
• Mempunyai intisel yang bulat atau bulat panjang.

2) Limfosit (25%)

• Mengandung sedikit cairan sel
• Bersifat amuboid
• Dapat keluar dari pembuluh darah
• Berperan dalam melawan bakteri penyebab penyakit , karena kemampuannya menghasilkan zat-zat antibodi.
• Darah mempunyai 3 jenis limfosit, yaitu:
a) Sel B; membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. Beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori.
b) Sel T; Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan, ) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler, dan dapat membunuh sel yang terinfeksi virus
c) Sel Natural Killer; Sel pembunuh alami.
3) Neutrofil (65%)

• Merupakan jenis leukosit yang paling banyak
• Bentuk Intisel beranekaragam
• Terdapat butiran-butiran pada cairan sel yang menyerap warna netral
• Bersifat amuboid dan fagosit
4) Eosinofil (4%)

• Mempunyai inti yang terdiri dari dua belahan.
• Butiran pada cairan selnya menyerap zat warna eosin yang bersifat asam
• Bergerak lambat
• Bersifat fagosit terhadap partikel-partikel asing disekitarnya
5) Basofil (<1%)

• Mempunyai inti yang berbentuk seperti huruf S
• Butiran-butiran pada cairan sel dapat menyerap warna yang bersifat basa
• Gerakan lambat
• Peranan masih belum jelas.
3) Keping darah (Trombosit)
Trombosit disebut juga sel darah pembeku, karena berfungsi dalam proses pembekuan darah. Trombosit berukuran lebih kecil daripada ukuran eritrosit maupun ukuran leukosit. Trombosit juga tidak berinti. Dalam setiap millimeter kubik darah terdapat 200.000-400.000 trombosit. Trombosit mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari. Walaupun masa hidup amat pendek, keping-keping darah berperan penting dalam proses penutupan luka dan pemulihannya, sehingga tubuhmu bebas dari penyakit.

4. Mekanisme Pembekuan darah

A. Kulit terpotong dan pembuluh darah pecah, keping-keping darah menembus dinding pembuluh darah.
B. Bahan-bahan kimia dibebaskan oleh keping-keping darah, bereaksi dengan senyawa t pada plasma. Serabut-serabut dihasilkan untuk menjebak keluarnya sel-sel darah.
C. Jaringan parut terbentuk dan semakin lama semakin keras.

5) Penggolongan Darah
• Golongan Darah Sistem ABO
Ahli imunologi Austria, Karl Landsteiner (1868-1943) mengelompokkan golongan darah manusia menjadi A,B,O, dan AB.
Penggolongan darah tersebut berdasarkan jenis antigen dan antibodi di dalam darah. Antigen disebut juga aglutinogen yang berperan dalam penggumpalan darah, sedangkan antibodi disebut aglutinin.
Golongan darah A Hanya terdapat aglutinogen A
Golongan darah B Hanya terdapat aglutinogen B
Golongan darah AB Terdapat aglutinogen A dan B
Golongan darah O Tidak terdapat aglutinogen A ataupun B

• Golongan Darah Sistem Rhesus
Pada tahun 1940, Landsteiner menemukan bahwa terdapat penggolongan darah system Rhesus (Rh). Penggolongan ini didasarkan atas ada atau tidaknya aglutinogen rhesus dalam darah. Jika seseorang mengandung aglutinogen rhesus, maka orang itu termasuk rhesus positif (Rh+). Orang yang tidak mempunyai aglutinogen rhesus termasuk rhesus negative (Rh-).

6) Transfusi Darah
Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien, sedangkan pemberi darah disebut donor. Pada umumnya transfuse dilakukan pada orang dalam kondisi:
 Orang yang mengalami kecelakaan atau luka-luka
 Tubuh yang terbakar
 Operasi
 Orang yang mengidap penyakit kronis.
Tabel Skema Transfusi Darah
Golongan darah resipien Golongan darah donor
A B AB O
A TG G G TG
B G TG G TG
AB TG TG TG TG
O G G G TG
Ket:
G : terjadi penggumpalan
TG : tidak terjadi penggumpalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar