Minggu, 02 Januari 2011

PLANTAE

Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. Sel-selnya terlindung oleh dinding yang terbuat dari selulosa dan mempunyai klorofil yang terkumpul dalam plastida. Klorofil merupakan pigmen yang mampu menyelenggarakan fotosintesis, sehingga tumbuhan bersifat autotrof. Tumbuhan berkembang biak secara seksual dan aseksual. Sel-sel tumbuhan multiseluler membentuk jaringan dan organ. Dunia tumbuhan digolongkan menjadi lumut (tumbuhan tak berpembuluh), paku-pakuan dan tumbuhan biji (tumbuhan berpembuluh).
A. LUMUT (Bryophyta)
Para ahli beranggapan lumut merupakan bentuk peralihan dari tumbuhan air ke tumbuhan darat. Pendapat ini didasarkan pada kemampuannya menyesuaikan diri dengan lingkungan darat dan tempat berair. Tumbuhan lumut juga sering dikatakan tumbuhan peralihan dari tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berbatang. Hal ini didasarkan pada bentuk tubuh lumut ada yang menyerupai ganggang, misalnya lumut hati, dan sebagian lagi tampak menyerupai tumbuhan yang telah berbatang.
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum sebagai berikut.
1. Memiliki bentuk menyerupai akar (disebut rhizoid), batang dan daun, tetapi bukan akar, batang dan daun sejati.
2. Tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya. Pengangkutan air dan garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat.
3. Habitatnya di tempat lembab atau basah.
4. Tubuhnya berukuran 0,5cm—15 cm, dan
5. Daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin (gametofit) dan tak kawin (sporofit), disebut metagenesis

1. Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Division tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Lumut Hati (Hepaticeae)
Tubuh lumut hati terbagi menjadi dua lobus, sehingga tampak seperti lobus pada hati. Lumut hati dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara seksual dengan pembentukan gemmae. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha sebagai bahan yang digunakan untuk mengobati panyakit radang hati. Contoh lainnya Sphagnum fimbriatum (lumut gambut) dan Pogonatum cirrhatum merupakan contoh lumut daun.
b. Lumut Daun (Musci)
Lumut daun merupakan jenis lumut yang paling banyak dijumpai. Disebut lumut daun karena mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid, dan struktur seperti daun dengan ukuran yang sangat kecil. Contoh lumut ini adalah Polytrichum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, dan Spagnum.
c. Lumut Tanduk (Anthocerotaceae)
Disebut lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contohnya adalah Anthoceros leavis.

a. Lumut Hati (Marchantia sp.) b. Lumut Gambut (Spagnum)
Gambar Contoh Tumbuhan Lumut
Sumber Gambar: www.bios.niu.edu; www.drehwald.info
2. Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Lumut
Lumut mengalami pergiliran keturunan secara sederhana yangdapat digambarkan sebagai berikut.
1. Sora lumut yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tunas lumut atau protonema
2. Protonema selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut,
3. Setelah dewasa, tumbuhan lumut akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum. Karena menghasilkan gamet maka tumbuhan lumut disebut gametofit.
4. Apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi badan penghasil spora (sporogonium). Karena penghasil spora, sporogonium disebut sporofit.


Bagan Pergiliran Keturunan LumuT
3. Peranan Tumbuhan Lumut Bagi Kehidupan:
Tumbuhan lumut memiliki manfaat dalam kehidupan, antara lain:
1. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan lainnya.
2. Lumut dapat menyerap air berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
3. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
4. Lumut Spagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.



B. TUMBUHAN PAKU (Pterydophyta)
Paku merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh, karena golongan tumbuhan paku mempunyai pembuluh kayu (xilem) danpembuluh tapis (floem). Tumbuhan berpembuluh sering disebut tumbuhan tingkat tinggi. Manfaat tumbuhan paku bagi manusia, yaitu : sebagai tanaman hias, sebagai bahan obat-obatan, sebagai pupuk dan sebagai sayuran.


1. Ciri-ciri Tumbuhan Paku
Tumbuhan ini mempunyai organ tubuh seperti akar, batang, dan daun sejati (Cormophyta). Daunnya mengandung klorofil untuk fotosintesis. Daun yang mengandung spora disebut sporofil yang merupakan daun fertil (subur). Daun yang tidak mengandung spora dan hanya untuk fotosintesis saja disebut tropofil yang merupakan daun steril (mandul). Ciri khas tumbuhan paku adalah ujung daun tumbuhan paku ketika masih muda menggulung. Paku berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan.


Gambar Ciri Khas Daun Tumbuhan Paku, Adanya Sori dan Pucuk Daun
Tergulung
Sumber Gambar: Depdiknas 2010

2. Klasifikasi Tumbuhan Paku
Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
a. Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Contoh : Psilotum nudun.

b. Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh:Equisetum sylvaticum, Equisetum palustre.

Equisetum palustre
c. Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan.


d. Paku benar (Filicinae). Dapat hidup dimana mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Contoh : Suplir, semanggi

3. Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Tumbuhan Paku
Paku berkembang biak secara kawin dan tak kawin. Kedua cara tersebut berlangsung secara bergantian. Seperti halnya pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Daur hidup tumbuhan paku selengkapnyaadalah sebagai berikut:
a. Spora paku yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium,
b. protalium selanjutnya akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum, karena merupakan penghasil gamet disebut gametofit.
c. apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tumbuhan paku.
d. Tumbuhan paku dewasa memiliki sporofil yang akan menghasilkan spora.

C. TUMBUHAN BIJI (Spermatophyta)
Merupakan tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka).
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah. Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
a. Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
b. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a. Cycadinae, Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contoh Cycas rumphii (Pakis haji)
b. Gnetinae, Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contoh Gnetum gnemon (mlinjo)
c. Coniferinae, Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus merkusii (pinus/tusan)

Gambar Tumbuhan Pakis Haji (cylas rumphii), termasuk TumbuhaN Berumah Dua (Dioecyous) Sumber Gambar: familie-schiermeyer.de; upload.wikimedia.com (2008)

Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :
a. sebagai bahan industri kertas: batang mlinjo dan pinus.
b. sebagai bahan obat-obatan: pinus.
c. sebagai bahan makanan: mlinjo.
d. sebagai tanaman hias: pakis haji.


2. Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup)
Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Alat perkembangbiakan berupa bunga.

• Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
• Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
• Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
• Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan
• zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.

Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a) Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• tumbuhan biji berkeping dua.
• akar tunggang.
• daun tersebar berhadap-hadapan.
• batang bercabang.
• tulang daun menyirip atau menjari.
• bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
• biji memiliki dua daun lembaga.
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
a. Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
b. Suku kacang-kacangan (Papilonaceae). Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogeal (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
c. Suku terung–terungan (Solanaceae) Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)


b) Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
• Tumbuhan biji berkeping satu,
• Akar serabut
• Daun Berseling
• Tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
• Bagian bunga berbilangan tiga.
• Biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
a. Gramineae (rumput-rumputan). Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
b. Palmae (pinang-pinangan). Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
c. Liliaceae (bawang-bawangan). Contoh: bawang merah, bakung.
d. Musaceae (pisang-pisangan). Contoh: pisang manila, pisang Hawaii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar