Minggu, 02 Januari 2011

TANGGUNG JAWAB MANUSIA TERHADAP KELUARGA DAN MASYARAKAT

“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)
Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan memerintahkan kepada umat manusia yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya agar mereka menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, yaitu dengan taat dan patuh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya dan mengajarkan kepada keluarganya supaya mereka melaksanakan perintah agama dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya, sehinnga kita semua (umat manusia) selamat dari kobaran api neraka.
Dalam suatu riwayat dinyatakan pada saat ayat in turun, Umar bin Khotob berkata: “ wahai Rasullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimana menjaga diri kami? Rosulullah bersabda:” laranglah mereka mengerjakan sesuatu yang kamu dilarang melakukannya, dan serulah mereka mengerjakan sesuatu yang kamu diperintahkan oleh Allah melakukannya”.
Ibnu Abbas menafsirkan “ Quu anfusakum wa ahlikum naaron” sebagai “beramallah kamu taat kepada Allah dan takutlah kamu akan maksiat kepada-Nya dan perintahkanlah keluargamu dengan mengingat Allah, niscaya Allah akan melepaskanmu dari api neraka”. Sedangkan menurut Sayyidina Ali, R.A:” ajarkan diirimu dan keluargamu kebaikan dan didiklah mereka”. Begitulah cara menghindarkan mereka dari api neraka.
Berdasarkan penjelasan tersebut, jelaslah bahwa ayat diatas memerintahkan , terutama kepada orang tua, sebagai pengemban amanat Allah untuk mendidk anak-anaknya taat dan patuh terhadap perintah agama dan menghindarkan anak-anaknya dari neraka, serta dapat membahagiakan mereka di dunia dan di akhirat. Dalam Q.S An Nisa ayat 9 Allah berfirman yang artinya:
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. “(Q.S An Nisa:9)
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar tidak meninggalkan keturunan yang lemah-lemah yang akan menjadi beban masyarakat, baik lemah jasmani maupun lemah rohan. Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan kepada kaum muslimin, terutama orang tua agar mereka memkirkan, memperhatikan, tidak lalai dan tidak meningalkan keturunan yang lemah-lemah yang akan menjadi beban masyarakat, baik dalam kaitannya dengan hidup di dunia maupun hidup di akhirat kelak.
Rasulullah SAW bersabda dari sa’ad bin Abi Waqash:” sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli waris dalam keadaan kecukupan daripada meninngalkan mereka dalam keadaan menjadi beban orang lain” (HR. Bukhari).
Agar perintah Allah dan anjuran Rasulnya dapat dijalankan dengan baik, dalam arti tidak meninggalkan anak dalam keadaan lemah dan menjadi beban masyarakat, maka islam mengajurkan kepada umatnya agar mereka memperhatikandan tidak mengabaikan masalah-masalah keduniaan, disamping tetap harus memperhatikan urusan-urusan keakhiratan. Rasulullh SAW bersabda:” Ambillah bagianmu untuk memersiapkan kehidupan akhirat, tetapi jangan melupakan urusan-urusan keduniaanmu”. Dalam kesempatan lain Rasululah SAW bersabda: “Berusahalah untuk memperoleh keberhasilan dunia seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan beramallah untuk kepentingan akhirat seolah-olah kamu akan mati besok”.
Selalu bertaqwa dan mendekatkan diri kepada Allah, berkata lemah lembut dan kasih sayang terhadap anak-anak kita dalam mendidik mereka, dengan harapan mereka dapat tumbuh dan berkembang secara baik, patuh terhadap semua perintah Allah SWT dan Rosul-Nya, berbakti kepada orang tua, berguna bagi dirinya sendiri, orang tua, agama, dan tidak menjadi beban masyarakat.
Dalam penafsiran lain, QS. An Nisa ayat 9 dikaitkan dengan upaya pelestarian lingkungan hidup. Di era industrialisasi ini, lingkungan hidup sering kali menjadi korban oleh sekelompok orang yang tidak bertanggunga jawab dalam memanfaatkan lingkungan hidup. Mereka hanya memikirkan kepentingan diri mereka tanpa memerhatikan dampak yang ditimbulkan, mereka hanya mengambil manfaat dari ingkungan hidup tanpa memberikan solusi terhadap gejala alam yang terjadi. Begitu seringnya kita mendengar penebangan kayu hutan secara liar ( illegal loging), banjir yang terjadi karena hutan yang sudah tidak memberikan manfaat lagi dalam menyerap air karena penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, anak dan cucu kita tidak berdaya, lemah, karena hak kesejahteraan mereka telah dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak betanggung jawab.
Berdasarkan hal tersebut, QS. An Nisa ayat 9 tidak saja dipahami bahwa kita tidak boleh meninggalkan keturunan yang lemah-lemah (lemah jasmani dan lemah rohani) dan menjadi beban masyarakat karena tidak meninggalkan warisan ( harta peninggalan maupun ilmu), tetapi juga dapat diartikan bawa kita tidak boleh meninggalkan keturunan yang lemah dengan rusaknya lingkungan hidup akibat ulah kita. Dengan demikian, kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, salah satunya dengan ikut andil dan mendukung program pemerintah tentang gerakan pelestarian lingkungan hidup.
Q.S. At Tahrim ayat 6, bedasarkan kacamata ilmu pengetahuan social (sosiologi), merupakan titik awal dimulainya suatu perubahan sosial. Hal ini berdasarkan adanya dua teori perubahan social dalam sosiologi, yaitu:
1. Proses perubahan yang dimulai pada diri manusiasecara individual (perorangan), kemudian dilanjutkan pada perubahan social pada level masyarakat dan kemudian diakhiri pada proses perubahan pada level sains dan teknologi.
2. Proses perubahan social yang dimulai dari perubahan system sains dan teknologi, kemudian merambat pada perubahan level masyarakat, dan diakhiri pada perubahan level individual.

Islam menganut teori perubahan social yang pertama berdasarkan Q.S. At Tahrim ayat 6. Adanya kewajiban memperbaiki kualitas kepribadian dimulai dari dirinya terlebih dahulu, yaitu perintah “jagalah dirimu” dan kemudian disusul dengan “dan keluargamu”, menjadi petunjuk bahwa dalam islam perubahan-perubahan kea rah yang positif dimulaidari level individu (diri sendiri) dan kemudian disusul pada level masyarakat (teori pertama).
Perubahan pada diri manusia (secara individual) mencakup keimanan, akhlak, pengetahuan dan perilaku (merupakan faktor-faktor yang bisa mneyelamatkan manusia dari api neraka). Kemudian perubahan pada level hubungan antara anggota masyarakat berdasarkan pada factor-faktor yang telah dimiliki pada level individual tadi. Setelah terbentuk system kemasyarakat tersebut, barulah perubahan diarahkan pada perubahan system sains dan teknologi yang berupa metode-metode untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat (DEPAG, 2002, hal. 154-164).

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thoha: 132)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memerrintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyeru kepada keluarganya untuk melaksanakan shalat dan bersabar dalam mengerjakannya, sebagaimana perintah mendirikan shalat kepada dirinya sendiri. Perintah Allah kepada Rasul-Nya tersebut sebagai bekal untuk menahadapi perjuangan berat yang patut dijadikan tauladan untuk menegakkan kebenaran dan ketauhidan di muka bumi ini. Kita terlebih dahulu harus menjalin hubungan yang erta dengan khaliqnya, yaitu dengan cara mengerjakan shalat dan memperkokoh jiwanya dengan sifat tabah dan sabar. Apabila perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan secara baik oleh diri kita sendiri dan keluarga kita, maka betapa beratnya perjuangan menegakkan agama , insyaallah semuanya akan dihadapi dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Baihaqi dari Aslam, bahwa diantara kebiasaan Umar Bin Khatab r.a ialah beliau selalu melaksanakan shalat malam (tahajud) sampai hamper fajar tiba. Kemudian beliau membangunkan keluarganya dan memerintahkan mereka melaksanakan shalat dengan membaca ayat ini.
Pelaksanaan perintah Allah ini sekaligus merupakan wujud nyata dari tanggung jawab seseorang terhadap keluarganya agar tidak menjadi umat yang lemah, sehingga dapat diselamatkan dari api neraka (DEPAG: 2002, hal. 170).















Sumber: Modul Pembelajaran Qur’an Hadist Al-Hikmah; Membina Kreativitas dan Prestasi:2008

PEWARISAN SIFAT

A. MATERI GENETIS
Tiap spesies memiliki ciri-ciri tertentu yang spesifik yang hampir sama dari generasi ke generasi, bahkan ciri ini ada sejak dulu kala. Misalnya hewan gajah mempunyai telinga yang lebar, mempunyai gading, tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri gajah tersebut sudah ada sejak gajah purba. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk kepada anaknya. Bayi yang baru lahir mungkin mirip seperti orang tuanya.
Kemiripan itu mungkin terletak pada bentuk hidung atau daun telinganya. Bentuk hidung merupakan suatu sifat yang dapat diamati. Tiap-tiap organisme memiliki kumpulan sifat-sifat, yang merupakan warisan dari orang tuanya. Setiap makhluk hidup mempunyai karakteristik spesifik yang disebut sifat yang unik.
Sebenarnya yang diturunkan oleh kedua orang tua kepada anak-anaknya bukanlah sifat rambut keriting, bentuk hidung atau telinga dan lain-lain.Sifat yang diwariskan orang tua kepada anaknya berupa informasi genetik yang dinamakan gen. Gen inilah yang mengontrol sifat-sifat tersebut.
Faktor keturunan atau gen itu adalah senyawa kimia yang merupakan bagian dari suatu senyawa kimia yang lebih besar yang disebut sebagai kromosom. Secara sederhana dikatakan bahwa gen terdapat pada kromosom. Pada individu terdapat banyak gen. Banyak kelompok makhluk hidup juga memiliki banyak kromosom Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis), misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom yang mengandung gen. Gen merupakan substansi hereditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya pertumbuhan bentuk dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan sebagainya.
1. Gen sebagai Substansi Hereditas
Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom. Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan. Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benang kromosom, masing-masing gen mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen. Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar dan resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil. Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi;
t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka symbol tanaman itu ditulis dengan huruf dobel.
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
2. Kromosom sebagai Pembawa Sifat Individu
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma berarti warna, dan tin berarti badan. Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom-kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna, sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop. Contoh-contoh zat warna yang dapat digunakan, antara lain sudan III, hematoksilin, metilen biru, dan KI.
a. Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya dari sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel sperma masing-masing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan menjadi zigot. Zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n) Untuk mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk hidup, perhatikan Tabel berikut:
No. Jenis Makhluk Hidup Jumlah No. Jenis Makhluk Hidup Jumlah
1 Nyamuk 6 21 Kapang Penicillium 4
2 Lalat buah 12 22 Jamur 34
3 Lalat rumah 56 23 Ragi 16
4 Ulat sutra 36 24 Bawang 24
5 Bintang laut 94 25 Padi 20
6 Katak 82 26 Jagung 48
7 Kalkun 78 27 Tembakau 24
8 Ayam 80 28 Tomat 48
9 Merpati 42 29 Kentang 52
10 Tikus rumah 40 30 Kapas 14
11 Tikus sawah 38 31 Ketimun 22
12 Anjing 62 32 Buncis 14
13 Keledai 60 33 Kacang polong 18
14 ikan mas 26 34 Lobak 18
15 Lembu 64 35 Kubis 32
16 Kuda 48 36 Ceri 24
17 Kera 48 37 Cemara 24
18 Simpanse 46 38 Hydra 32
19 Manusia 46 39 Tebu 86
20 Kucing 78 40 Bunga matahari 34


Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkat atau dua set kromosom yang diterima dari kedua induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom yang berasal dari induk jantan dan induk betinti disebut kromosom homolog. Pengertian kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n). Adapun jumlah kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya memiliki separo dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploid dari suatu spesies disebut genom. Dengan demikian, genom dapat dikatakan sebagai jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam suatu individu. Contoh: manusia mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2 􀁵 23 = 46 kromosom (diploid).
Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada individu jantan maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu.
b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.

Metasentrik Submetasentrik Akrosentrik
Sumber: http://google.com
􀁓 Gambar 5.4 Macam kromosom menurut letak sentromernya

Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk mengetahui struktur kromosom, perhatikan Gambar 5.5.





B. HEREDITAS MENURUT MENDEL
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel telah melakukan percobaan dengan membastarkan tanaman-tanaman yang mempunyai sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Alasannya tanaman tersebut mudah melakukan penyerbukan silang, mudah didapat, mudah hidup atau mudah dipelihara, berumur pendek atau cepat berbuah, dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis-jenis yang memiliki sifat yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut, misalnya: warna bunga (ungu atau putih), warna biji (kuning atau hijau), warna buah (hijau atau kuning), bentuk biji (bulat atau kisut), sifat kulit (halus atau kasar), letak bunga (di ujung batang atau di ketiak daun), serta ukuran batang (tinggi atau rendah).

Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai berikut:
1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hybrid mempunyai sifat yang sama dengan hibrid yang lain dari spesies yang sama.
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan.
1. Terminologi
Untuk mengerti jalannya penelitian Mendel, kamu perlu mempelajari beberapa istilah yang terkait dalam pewarisan sifat. Istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
a. P = singkatan dari kata Parental, yang berarti induk.
b. F = singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1 berarti keturunan pertama, F2 berarti keturunan kedua, dan seterusnya.
c. Fenotipe = karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran, warna, golongan darah, dan sebagainya).
d. Genotipe = susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati).
e. Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk “factor keturunan”) dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang menyebabkan warna merah (rubra), sedangkan r = gen yang menyebabkan warna putih (alba). Dalam hal ini merah dominan terhadap putih. Oleh karena itu, diberi simbol dengan huruf besar. Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil.
f. Genotipe suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman berbunga merah, sedangkan rr = genotipe untuk tanaman berbunga putih.
g. Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA, AABB, aabb, dan sebagainya) Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb, dan sebagainya).
h. Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna bunga merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman rendah. R dan r satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.
2. Persilangan antara Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut persilangan monohibrid. Dominasi dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh (kodominan). Masing-masing dominasi ini menghasilkan bentuk keturunan pertama (F1) yang berbeda. Persilangan monohibrid akan menghasilkan individu F1 yang seragam, apabila salah satu induk mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat resesif. Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama F1, akan menghasilkan keturunan (individu F2) dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe. Sebaliknya, apabila salah satu induknya mempunyai sifat dominan tak penuh (intermediate), maka persilangan individu sesame F1 akan menghasilkan tiga macam genotipe dan tiga macam fenotipe. Contoh persilangan monohibrid dominan penuh terjadi pada persilangan antara kacang ercis berbunga merah dengan kacang ercis berbunga putih. Mendel menyilangkan kacang ercis berbunga merah (MM) dengan kacang ercis berbunga putih (mm) dan dihasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu macam fenotipe (berbunga merah). Pada waktu F2, dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25% Mm atau 1 : 2 : 1 dan dua macam fenotipe dengan perbandingan 75% berbunga merah : 25% berbunga putih atau merah : putih = 3 : 1. Pada individu F2 ini, yang berfenotipe merah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu 2/3 bergenotipe heterozigot (Mm) dan 1/3 homozigot dominan (MM).
Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.
P1 : MM x mm
Fenotipe : (merah) (putih)

Gamet : M m

F1 : Mm
Fenotipe : (merah)
Dari persilangan filial (f1) didapatkan:
P2 : Mm x Mm
Fenotipe : (merah) (merah)

Gamet : M m M m

MM Mm Mm mm
Perbandingan genotipe F2 = MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2 = Merah : Putih
= 3 : 1
Contoh persilangan monohibrid dominan tak penuh adalah persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih. Mendel menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah (MM) dengan putih (mm) menghasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu macam fenotipe (berbunga merah muda). Pada individu F2 dihasilkan tiga macam genotype dengan perbandingan 25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan 3 macam fenotipe dengan perbandingan 25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25% berbunga putih atau merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan mm.
Persilangan antara tanaman bunga pukul empat berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut:
P1 : MM x mm
Genotipe : (merah) (putih)

Gamet : M m
F1 : Mm
Fenotipe : (merah muda)
Dari persilangan sesama filial (F1) didapatkan:
P2 : Mm x Mm
Fenotipe : (merah muda) (merah muda)

Gamet : M m M m

MM Mm Mm mm
F2 :

M M
M MM
(Merah) Mm
(Merah Muda)
M Mm
(Merah Muda) mm
(Putih)

Perbandingan genotipe F2 = MM : Mm : mm
= 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2 = Merah : Merah muda : Putih
= 1 : 2 : 1
Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat pembentukan gamet, gen M memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama meiosis, terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari alelnya.”
3. Persilangan antara Dua Individu dengan Dua Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut:
B = gen yang menentukan biji bulat.
b = gen yang menentukan biji keriput.
K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.
Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau. Dalam percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat kuning, 100 tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning, dan 32 tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut menujukkan suatu perbandingan fenotipe yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang menyatakan bahwa:
a. setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela,
b. keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
c. keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohybrid 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning. Perhatikan bagan berikut.
P1 : BBKK x bbkk
Fenotipe : (bulat kuning) (keriput hijau)

Gamet : BK bk

F1 : BbKk
Fenotipe : (bulat kuning)
Dari persilangan sesama filial 1 fenotipe (F1) didapatkan:
P2 : BbKk x BbKk
(bulat kuning) (bulat kuning)

Gamet : BK BK
Bk Bk
bK bK
bk bk
Atas dasar gamet tersebut, terbentuknya F2 dapat disusun sebagai berikut:
F2 :

BK Bk bK bk
BK BBKK1 BBKk2 BbKK3 BbKk4
Bk BBKk5 BBkk6 BbKk7 Bbkk8
bK BbKK9 BbKk10 bbKK11 bbKk12
Bk BbKk13 Bbkk14 bbKk15 Bbkk16

Perbandingan genotipe dan fenotipe dari persilangan di atas dapat dilihat pada table berikut:
No. Kotak Genotype Frekuensi Fenotip Frekuensi
1
2,5
3,9
4,7,10,13
6
8,14
11
12, 15
16
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
BBkk
Bbkk
bbKK
bbKk
bbkk 1
2
2
4
1
2
1
2
1

bulat kuning

bulat hijau

keriput kuning

keriput hijau

9

3

3

1
16 16

Perbandingan
genotipe F2 = BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1
Perbandingan fenotipe F2 = bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
= 9 : 3 : 3 :1
4. Beberapa Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan
Dari berbagai contoh persilangan di atas dapat disusun rumus-rumus untuk memprediksi beberapa hal yang ada hubungannya dengan keturunan, seperti banyaknya macam gamet yang dibentuk oleh suatu individu, jumlah kombinasi F2, banyaknya macam genotipe F2, dan banyaknya macam fenotipe F2. PerhatikanTabel berikut:
Jumlah Sifat Beda Jumlah macam gamet Kemungkinan kombinasi F2 Kemungkinan Jumlah Genotip Kemungkinan Jumlah Fenotip
1
2
N 21 = 2
22 = 4
2n = (2 􀁵1)2 = 4
(2 􀁵2)2 = 16
(2n)2 = 31 = 3
32 = 9
2n = 21 = 2
22 = 4
2n =

ALAT-ALAT SIRKULASI DARAH

ALAT-ALAT SIRKULASI DARAH

Alat-alat sirkulasi darah merupakan alat-alat tubuh yang berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Alat-alat sirkulasi darah terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
1. Jantung
Jantung merupakan alat sirkulasi darah utama. Jantung manusia terletak di rongga dada sebelah kiri, diatas diafragma. Jantung dibungkus oleh membran pelindung yang disebut perikardium. Perikardium terdiri dari dua lapis, yakni lamina parietalis (sebelah luar) dan lamina viseralis (menempel di dinding jantung). Diantara keedua lapisan tersebut terdapat kavum perikardium yang berisi cairan limfa yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi jantung dari guncangan dan gesekan.
Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Fungsi serambi pada dasarnya sebagai tempat lewatnya darah dari luar jantung ke bilik, selain itu sebagai pompa membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Sedangkan bilik memberi tenaga yang mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh.

Darah di serambi kiri merupakan darah yang banyak mengandung O2, sedangkan darah di serambi kanan merupakan darah yang banyak mengandung CO2. Tenaga yang dibutuhkan untuk memompa darah ke seluruh tubuh lebih besar dibandingkan untuk menuju paru-paru. Hal ini menyebabkan miokardium bilik kiri lebih tebal daripada bilik kanan.
Jantung dibentuk oleh tiga lapiasan jaringan, yaitu epikardium (lapisan terluar jantung), miokardium (otot jantung), dan endokardium (lapisan pembatas ruang jantung). Jantung dipengaruhi oleh saraf simpatetik dan saraf parasimpatetik. Rangsangan saraf simpatetik menurunkan frekuensi denyut jantung, sedangkan rangsangan saraf parasimpatetik meningkatkan frekuensi denyut jantung.
Diantara serambi dan bilik jantung terdapat katup atrioventrikuler (valvula bikuspidalis) yang berfungsi mencegah aliran darah dari bilik ke serambi selama sistol. Katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis ke bilik selama diastole.

Cara Kerja Jantung
Tekanan darah dapat diukur dengan tensimeter (sphygmomanometer). Yang diukur adalah tekanan sistol dan tekanan diastol. Pada saat jantung berdenyut, setiap ruang jantung mengendur atau relaksasi dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Pada orang dewasa yang sehat, umumnya tekanan sistol sebesar 120mmHg dan diastol sebesar 80mmHg atau dapat ditulis sebagai tekanan arteri = 120 / 80 (sistol / diastol).

2. Pembuluh Darah

Pembuluh darah terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Pembuluh nadi/arteri (Pembuluh darah yang meninggalkan jantung)
Pembuluh nadi yang dilewati darah, yaitu:
a) Pembuluh Nadi Besar (Aorta)
Aorta merupakan pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju seluruh tubuh. Aorta bercabang-cabang , semakin lama semakin kecil, disebut arteri. Arteri bercabang-cabang lagi makin kecil, disebut arteriola, arteriola bercabang-cabang halus diseluruh tubuh dan disebut kapiler.
Pertukaran gas, air dan garam mineral ataupun larutan bahan organic terjadi pada kapiler. Kapiler-kapiler akan saling bertautan dan berhubungan dengan kapiler vena yang dinamakan Venula. Darah yang telah beredar dari seluruh tubuh melewati venula dan menuju vena yang lebih besar, kemudian akhirnya menuju vena kava (pembuluh balik tubuh) dan kembali ke jantung.

b) Pembuluh Nadi Paru-paru (arteri Pulmonalis)
Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, yaitu di alveolus, darah melepas karbondioksida dan mengikat oksigen . dari kapiler di paru-paru, darah akan menuju ke venula kemudian ke vena pulmonalis dan kembali ke jantung.

b. Pembuluh balik/vena (Pembuluh darah yang menuju jantung.)
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah:
a) Vena Cava
1. Vena Kava Superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh (kepala, leher, dan anggota badan atas) ke serambi kanan jantung.
2. Vena Kava Inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah ke serambi kanan jantung.
b) Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2dari paru-paru ke serambi kiri jantung.

Perbedaan arteri dan vena:
• Arteri letaknya agak ke dalam, sedangkan vena dekat permukaan kulit.
• Arteri tebal, kuat, dan elastis, sedangkan vena tipis dan tidak elastic
• Denyut arteri terasa, sedangkan vena tidak.
• Jika terluka arteri darahnya memenacar sedangkan vena menetes.

PEREDARAN DARAH MANUSIA

Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia, yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Oleh karena itu, manusia dikatakan memiliki peredaran darah ganda.

1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil dimulai dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung, yaitu peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembeli ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonal



2. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar dimulai dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung, yaitu peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Pada tubuh manusia sari-sari makanan diedarkan oleh pembuluh darah dan pembuluh limfa. Kekuatan untuk mengedarkannya ditimbulkan oleh denyut jantung.

Pada saat bayi dalam kandungan, jantugnya belum sempurna dan belum bisa menggunakan paru-parunya sehingga O2 dan sari-sari makanan diambil langsung dari darah ibu melalui plasenta (tali pusat). Darah dari serambi kanan akan mengalir ke serambi kiri bukan ke bilik kanan seperti pada bayi yang sudah lahir. Hal ini disebabkan paru-paru janin belum berfungsi, sehingga bilik kanan yang merupakan jalan ke paru-paru tidak dilaluinya. Dari serambi kiri, darah bayi akan menuju plasenta melalui arteri umbilikalis. Kemudian darah yang banyak mengandung O2 dan makanan kembali melalui vena umbilikalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh janin.
SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN

Pada hewan metazoa (bersel banyak) tingkat tinggi, seperti juga pada manusia, peredaran darahnya melalui pembuluh. Sistem transportasi hewan metazoa disusun oleh organ-organ berupa jantung, pembuluh darah, dan darah. Sistem peredaran darahnya dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sistem peredarn darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
1. Sistem Peredaran Darah Terbuka
Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang-kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh, sehingga tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan interesterial (cairan yang mengisi ruang antar sel) karena tercampur. Darah pada sistem peredaran darah terbuka umumnya hampir tidak berwarna, sel-sel darahnya bersifat amuboid, didalam plasma darahnya terlarut suatu pigmen hemosianin (pigmen respirasi) yang berguna untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Hewan-hewan yang memiliki sistem peredraan darah terbuka natara lain: Arthropoda, serta sebagian dari Annelida, Mollusca, dan Echinodermata. Aliran darah di dalam tubuh hewan tersebut ditimbulkan oleh desakan dari jantung yang strukturnya masih sangat sederhana.
Sistem peredaran darah pada belalang merupkan contoh untuk memahami sistem peredaran darah ini. Jantungnya memiliki kemampuan berkontraksi sehingga darah dapat dipompakan keluar jantung melalui pembuluh-pembuluh arteri yang masing-masing dilengkapi katup pada pangkalnya agar aliran darah tidak kembali lagi ke jantung.
Pembuluh-pembuluh arteri tersebut terdiri atas:
a. Arteri optalmik (mata); mengalirkan darah ke arah kepala dan lambung.
b. Dua arteri antenna; mengalirkan darah ke kepala, lambung, antena, dan alat-alat ekskresi.
c. Dua saluran arteri hati (arteri hepatica) ; mengalirkan darah meuju kelenjar-kelenjar pencernaan.
d. Saluran arteri dorso abdominalis; mengalirkan darah ke dorsal maupun ke abdomen.
Darah yang berasal dari arteri masuk ke rongga jaringan yang disebut sinus. Dari sinus, darah masuk ke jantung melalui tiga katup (ostium) dan dipompa dengan kontraksi otot sampai di kapiler seluruh tubuh.


2. Sistem Peredaran Darah Tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini,darah diedarkan melalui arteri dan kembali ke jantung melaui vena. Alat peredarannya terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah.
Sistem peredaran darah tertutup terdapat pada Chordata, Cephalopoda, Holoturoidea, Oligochaeta,dan Hirudinae. Namun, untuk membahas peredaran darah ini dapat diambil contoh Annelida dan vertebrata.
Cacing tanah (Lumbricus terrestris) merupakan contoh annelida yang akan dibahas dalam sistem peredran darah ini. Pada cacing tanah, sistem peredaran darahnya terdiri dari cairan darah, beberapa pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran.
Darah cacing tanah berwarna merah disebabkan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Jantung dan saluran darah cacing tanah memiliki katup, sehingga darah tidak mengalir kembali ke jantung. Aliran darah disebabkan oleh kontraksi lengkung jantung. Jantung memompa darah dari saluran darah dorsal ke saluran darah ventral, kemudian ke seluruh tubuh. Dari seluruh tubuh darah meuju bagian dorsal tubuh. Dari bagian dorsal tubuh, darah kembali lagi ke jantung.

Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yaitu sistem peredaran darah dan sistem peredaran limfatik (peredaran getah bening).
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung, arteri, vena, kapiler, dan darah. Jantung adalah pusat peredaran. Plasma darah vertebrata tidak berwarna dan mengandung sel darah merah. Pada umumnya, eritrosit vertebrata berbentuk oval dan berinti, akan tetapi eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti.
Sistem peredaran getah bening (sistem limfatik) merupakan sistem peredaran darah terbuka, karena beredar tidak selalu dalam pembuluh. Sistem ini berperan dalam pertahanan tubuh dan pengambilan plasma dari jaringan–jaringan. Sistem limfatis terdiri dari limfa atau cairan getah bening, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.
Kelenjar limfa adalah organ berbentuk bulat simpul (nodus) yang terdiri atas jaringan limfoid. Disepanjang pembuluh limfa terdapat katup-katup yang menjaga agar aliran tidak berbalik. Aliran limfa ini disebabkan oleh kontraksi otot disekitarnya, bukan dipompa oleh jantung sehingga alirannya lambat.
Limfa berasal dari jaringan-jaringan di daerah kepala, leher, dada bagian kanan, dan lengan kanan. Pada simpul-simpul yang mengumpulkan limfa dari pembuluh-pembuluh kecil ke pembuluh-pembuluh yang lebih besar terdapay sel-sel yang menghasilkan limfosit dan zat-zat antibody untuk mematikan benda-benda asing termasuk bakteri yang berasal dari luar tubuh atau yang sudah berkembang pada jaringan tubuh sehingga limfa yang masuk ke dalam vena sudah tersaring dari benda-benda asing tersebut. Simpul-simpul limfa yang besar antara lain terdapat di ketiak, lipatan siku, leher, dan lipatan paha.


Perbedaan Sistem Peredaran Darah Terbuka dan Tertutup
Pembeda Peredaran darah Tertutup Peredaran Darah Terbuka
Pembuluh Arteri dan vena Ductus limphaticus dexter dan ductus thoraxicus
Mengedarkan Darah Cairan limfa
Tenaga Pendorong Kontraksi Jantung Kontraksi Otot rangka
Zat-zat yang diangkut O2, CO2, Protein, dan Gula Asam lemak dan leukosit

KELAINAAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH
Kelainan dan gangguan pada system peredaran darah dapat ditimbulkan karena pewarisan sifat (keteurunan), rusaknya alat peredaran darah akibat kecelakaan, atau akibat mkanan yang dikonsumsi banyak mengandung lemak dan zat kapur.
Kelainan atau gangguan pada system peredaran darah antara lain:
1. Anemia (kurang darah)
Penyakit ini dikarenakan kurangnya kadar Hb (hemoglobin) atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
2. Varises adalah pelebaran pembuluh darah di betis
3. Hemoroid adalah pelebaran pembuluh darah yang terdapat pada bagian anus.
4. Arteriosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur
5. Atherosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
6. Penyakit jantung koroner (PJK), yaitu penyempitan arteri koronariayang mengangkut O2 ke jantung.
7. Embolus dan Trombus adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam arteri koronaria.
8. Leukemia (kanker darah), adalah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
9. Hipertensi adalah penyakit tekanan darah tinggi, yaitu nilai sistolnya antara 140-200mmHg dan diastolnya antara 50-110mmHg.
10. Hipotensi adalah penyakit tekanan darah rendah, yaitu tekanan sistolnya di bawah 100mmHg.
11. Eritroblastosis fetalis (penyaikt kuning pada bayi), adalah rusaknya eritrosist bayi di dalam kandungan ibu karena perbedaan golongan darah, yaitu ibu memiliki golongan darah Rh- dan anak memiliki golongan darah Rh+.
12. Hemofilia merupakan penyakit berupa darah sukar membeku.
13. Sick cell anemia (SCA), merupakn penyakit kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit. Penyakit ini sangat mematikan.
14. Talasemia merupakan penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan.


TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

Beberapa contoh teknologi yan berkaiatan dengan system peredaran darah antara lain:
1. Ekokardiograf (Echocardiography, ECG)
ECG merupakan suatu teknik untuk mengetahui struktur internal dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ke dalam tubuh pasien.
ECG berfungsi untuk mendiagnosa penyakit dan gangguan pada katup jantung, penakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor jantung, dan gangguan fungsi fentrikel kiri.

2. Pemindaian dengan bahan radioaktif
Cara ini merupakan cara yang aman untuk mendeteksi penyakit jantung. Metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Metode ini hampir tidak menimbulkan komplikasi.
Metode ini digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji dari penggunaan metode lain, dan memastikan hasil terapi jantung atau operasi bypass.


3. Angioplasti
Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak (timbunan lemak).

4. Operasi bypass jantung
Operasi ini dilakukan pada penderita penyumbatan pembuluh darah arteri jantung. Pada operasi ini, dilakukan pencangkokn pembuluh darah baru dari aorta menuju ke jantung. Untuk itu diperlkan vena dri bagian tubuh lain untuk menggantikan jalur arteri jantung yang tersumbat.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA VERTEBRATA
1. Sistem Peredaran Darah pada Ikan
System peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak di bawah faring di dalam rongga pericardium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di bagian muka (anterior). Selain itu terdapat rongga sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.
Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel darah putih. Lien (limpa) terdapat di dekat lambung dan di lengkapi dngan pembuluh-pembuluh limfa.
Proses peredaran darahnya, yaitu darah dari seluruh tubuh mengandung CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus, kemudian masuk ke serambi.selanjutnya darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis dan empat pasang arteri aferen brikialis dan melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh.
Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal, karena darah hanya satu kali melewati jnatung. Beberapa vena pada system peredaran darah ikan yang penting misalnya vena cardinalis anterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepala dan badan), vena porta hepatica (membawa dari tubuh melewati hati), dan vena porta renalis (membawa darah dari tubuhmelewati ginjal).

2. Sistem Peredaran Darah pada Katak
System peredaran darah pada katak terdiri atas jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dancairan limfa. Darah katak tersusun dari plasma darah yang cerah dan berisi sel-sel darah, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah.
Jantung katak terdiri dari:
a. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah posterior.
b. Dua buah serambi, yaitu serambu kanan (atrium dekster), dan serambi kiri (atrium sinister).
c. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari jantung.
d. Truncus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar anterior bilik.
Untuk mencegah berbaliknya aliran darah, diantara serambi dan bilik terdapat katup (valve), sedangkan antara serambi kanan dan kiri terdapat sekat (septum). Di dalam trunkus arteriosus terdapat katup spiralis.
Darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh masuk ke jantung melalui vena kava. Darah ini mula-mula berkumpul di sinus venosus, dan karena adanya kontraksi, darah masuk ke serambi kanan. Pada saat itu, darah yang mengandung O2 yang berasal dari paru-paru masuk ke serambi kiri. Jika kedua serambi berkontraksi, maka drah akan terdorong ke dalam bilik. Dalam bilik terjadi percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2. Darah yag kaya O2 dalam bilik, dipompa melalui trunkus arterious menuju arteri hingga sampai pada kapiler di seluruh jaringan tubuh dan kemudian darah kembali ke jantung melalui pembuluh vena. Sementara itu, darah yang miskin O2 dipompa keluar melewati arteri konus tubular.
Pada katak dikenal adanya system porta, yaitu suatu system yang dibentuk oleh pembuluh balik saja. Vena mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler di suatu system porta sebelum kembali ke jantung. System porta yang penting adalah system porta hepatica pada hati dan system porta renalis pada ginjal.

3. Sistem Peredaran Darah pada Reptil
System peredaran darah reptile lebih maju jika dibandingkan dengan system peredaran darah amfibi, karena adanya pemisahan darah yang beroksigen dan tidak beroksigen dalam jantung. Jantung reptile terletak di rongga dada bagian depan ventral. Jantung terdiri atas sinus venosus kecil, serambi kiri, dan serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan.
Pada umumnya, diantara dua bilik terdapat sekat yang tidak sempurna kecuali pada buaya. Pada buaya, sekat tersebut hamper sempurna dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang tedapat pada tempat pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik merupakan arteri yang berasal dari jantung menuju ke aorta.
Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi kanan, kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui arteria pulmonalis masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri, darah dipompa keluar melalui sepasang artus aortikus. Dua arkus aortikus ini lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang menyuplai darah kea lat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang.
Darah dari seluruh jaringan tubuh menuju ke vena, kemudian menuju sinus venosus dan kembali ke jantung.

4. Sistem Peredaran darah pada Aves
Untuk mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh peredaran darah burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan pembuluh darah. Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti.
Jantung berbentuk kerucut, terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang berdinding lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh dibedakan atas ateri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua aerterin anonym yang bercabang-cabang member darah ke bagian kepala, otot terbang dan anggota depan, dan sebuah aorta yang merupakan sisa arkus aortikus yang menuju ke kanan. Pembuluh nadi ini kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok kea rah ekor menjadi aortadorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik kanan hanya satu, yakni arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) yang kemudian bercabang-cabang menuju paru-pary kiri dan kanan.
Pemuluh balik (vena) dibedakan atas:
a. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
b. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantng
c. Pembuluh balik yang dating dari paru-paru (pulmo) kanan dan kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung.

DARAH

Darah terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Fungsi utama darah pada manusia adalah:
a. Mengangkut oksigen ke jaringan di seluuh tubuh.
b. Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh.
c. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, seperti: CO2, Urea, dan asam laktat ke alat ekskresi.
d. Mengedarkan hormon (hasil sekresi)dari kelenjar hormone ke tempat yang membutuhkan.
e. Membawa panas menuju kulit untuk dilepas sehingga membantu mengatur suhu tubuh.
1. PLASMA DARAH
Plasma darah mengandung 90% air, dan selebihnya terdiri atas protein-protein darah (albumin, globulin, dan fibrinogen), bermacam-macam garam, zat-zat makanan dari saluran pencernaan, sisa metabolisme yang diangkut, menuju alat ekskresi, hormone dan gas-gas yang terlarut.
a. Protein darah
Senyawa yang termasuk protein plasma adalah:
a) Albumin, berfungsi menjaga volume dan tekanan darah (60%)
b) Globulin, berfungsi melawan bibit penyakit (36%)
c) Fibrinogen, berfungsi berperan dalam proses pembekuan darah (4%)
b. Garam mineral
Garam mineral diserap dari usus yang berfungsi menjaga tekanan osmotik dan pH darah. 90% terdiri atas mineral natrium (Na+), sisanya adalah kalsium (Ca2+), kalium (K), magnesium (Mg2+), dan mineral lainnya.
c. Zat-zat makanan
Zat-zat yang terlarut adalah glukosa, asam amino, asam laktat, dan lemak sebagai makanan sel.
d. Sampah nitrogen
Merupakan hasil metabolisme yang terdiri atas urea, asam urat, kreatinin, dan bilirubin.
Plasma darah berfungsi dalam :
a. Pengaturan tekanan osmosis darah.
b. Membawa sari-sari makanan, sisa metabolisme, hasil sekresi dan beberapa gas.

2. SEL-SEL DARAH
Terdapat 3 macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit).
1) Sel darah merah

Ciri-ciri:
• Berbentuk bikonkaf
• Tidak memiliki inti sel, inti sel digantikan oleh hemoglobin.
• Diameter 7-8 µm
• Masa hidup 100-120 hari
Faktor:
• Jenis kelamin, usia, ketinggian tempat tinggal seseorang.
Konsentrasi eritrosit:
• Laki-laki: 5,1-5,8 juta per milimeter kubik
• Wanita : 4,3-5,2 juta per millimeter kubik
Fungsi:
• Mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh
• Menjaga keseimbangan asam-basa cairan
• Mengangkut CO2 dalam jumlah kecil oleh globin.
Pembentukan:
Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Pada saat embrio, eritrosit dihasilkan dalam kantong kuning telur. Beberapa bulan kemudian, pembentukan terjadi dihati, limpa, dan kelenjar limpa. Sesudah bayi lahir pembentukan di sumsum tulang. Kira-kira diusia 20 tahun, eritrosit dihasilkan dalam sumsum tulang membranosa (tulang belakang, dada, rusuk, dan panggul).
Produksi eritrosit distimulasi oleh hormone eritropoietin. Sel yang membentuk eritrosit adalah hemositoblas, yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel darah.

2) Sel darah putih
Terdapat 5 jenis leukosit dalam darah, yaitu:
1) Monosit (5,3%), ciri-ciri:

Ciri-ciri monosit:
• Mengandung banyak cairan sel
• Bersifat fagosit terhadap bakteri
• Dapat bergerak
• Mempunyai intisel yang bulat atau bulat panjang.

2) Limfosit (25%)

• Mengandung sedikit cairan sel
• Bersifat amuboid
• Dapat keluar dari pembuluh darah
• Berperan dalam melawan bakteri penyebab penyakit , karena kemampuannya menghasilkan zat-zat antibodi.
• Darah mempunyai 3 jenis limfosit, yaitu:
a) Sel B; membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya. Beberapa sel B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan sistem 'memori.
b) Sel T; Sel T mengkoordinir tanggapan ketahanan, ) serta penting untuk menahan bakteri intraseluler, dan dapat membunuh sel yang terinfeksi virus
c) Sel Natural Killer; Sel pembunuh alami.
3) Neutrofil (65%)

• Merupakan jenis leukosit yang paling banyak
• Bentuk Intisel beranekaragam
• Terdapat butiran-butiran pada cairan sel yang menyerap warna netral
• Bersifat amuboid dan fagosit
4) Eosinofil (4%)

• Mempunyai inti yang terdiri dari dua belahan.
• Butiran pada cairan selnya menyerap zat warna eosin yang bersifat asam
• Bergerak lambat
• Bersifat fagosit terhadap partikel-partikel asing disekitarnya
5) Basofil (<1%)

• Mempunyai inti yang berbentuk seperti huruf S
• Butiran-butiran pada cairan sel dapat menyerap warna yang bersifat basa
• Gerakan lambat
• Peranan masih belum jelas.
3) Keping darah (Trombosit)
Trombosit disebut juga sel darah pembeku, karena berfungsi dalam proses pembekuan darah. Trombosit berukuran lebih kecil daripada ukuran eritrosit maupun ukuran leukosit. Trombosit juga tidak berinti. Dalam setiap millimeter kubik darah terdapat 200.000-400.000 trombosit. Trombosit mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari. Walaupun masa hidup amat pendek, keping-keping darah berperan penting dalam proses penutupan luka dan pemulihannya, sehingga tubuhmu bebas dari penyakit.

4. Mekanisme Pembekuan darah

A. Kulit terpotong dan pembuluh darah pecah, keping-keping darah menembus dinding pembuluh darah.
B. Bahan-bahan kimia dibebaskan oleh keping-keping darah, bereaksi dengan senyawa t pada plasma. Serabut-serabut dihasilkan untuk menjebak keluarnya sel-sel darah.
C. Jaringan parut terbentuk dan semakin lama semakin keras.

5) Penggolongan Darah
• Golongan Darah Sistem ABO
Ahli imunologi Austria, Karl Landsteiner (1868-1943) mengelompokkan golongan darah manusia menjadi A,B,O, dan AB.
Penggolongan darah tersebut berdasarkan jenis antigen dan antibodi di dalam darah. Antigen disebut juga aglutinogen yang berperan dalam penggumpalan darah, sedangkan antibodi disebut aglutinin.
Golongan darah A Hanya terdapat aglutinogen A
Golongan darah B Hanya terdapat aglutinogen B
Golongan darah AB Terdapat aglutinogen A dan B
Golongan darah O Tidak terdapat aglutinogen A ataupun B

• Golongan Darah Sistem Rhesus
Pada tahun 1940, Landsteiner menemukan bahwa terdapat penggolongan darah system Rhesus (Rh). Penggolongan ini didasarkan atas ada atau tidaknya aglutinogen rhesus dalam darah. Jika seseorang mengandung aglutinogen rhesus, maka orang itu termasuk rhesus positif (Rh+). Orang yang tidak mempunyai aglutinogen rhesus termasuk rhesus negative (Rh-).

6) Transfusi Darah
Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien, sedangkan pemberi darah disebut donor. Pada umumnya transfuse dilakukan pada orang dalam kondisi:
 Orang yang mengalami kecelakaan atau luka-luka
 Tubuh yang terbakar
 Operasi
 Orang yang mengidap penyakit kronis.
Tabel Skema Transfusi Darah
Golongan darah resipien Golongan darah donor
A B AB O
A TG G G TG
B G TG G TG
AB TG TG TG TG
O G G G TG
Ket:
G : terjadi penggumpalan
TG : tidak terjadi penggumpalan
Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. “(QS. At Tahrim: 6)
Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan memerintahkan kepada umat manusia yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya agar mereka menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, yaitu dengan taat dan patuh melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan-Nya dan mengajarkan kepada keluarganya supaya mereka melaksanakan perintah agama dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya, sehinnga kita semua (umat manusia) selamat dari kobaran api neraka.
Dalam suatu riwayat dinyatakan pada saat ayat in turun, Umar bin Khotob berkata: “ wahai Rasullah, kami sudah menjaga diri kami, dan bagaimana menjaga diri kami? Rosulullah bersabda:” laranglah mereka mengerjakan sesuatu yang kamu dilarang melakukannya, dan serulah mereka mengerjakan sesuatu yang kamu diperintahkan oleh Allah melakukannya”.
Ibnu Abbas menafsirkan “ Quu anfusakum wa ahlikum naaron” sebagai “beramallah kamu taat kepada Allah dan takutlah kamu akan maksiat kepada-Nya dan perintahkanlah keluargamu dengan mengingat Allah, niscaya Allah akan melepaskanmu dari api neraka”. Sedangkan menurut Sayyidina Ali, R.A:” ajarkan diirimu dan keluargamu kebaikan dan didiklah mereka”. Begitulah cara menghindarkan mereka dari api neraka.
Berdasarkan penjelasan tersebut, jelaslah bahwa ayat diatas memerintahkan , terutama kepada orang tua, sebagai pengemban amanat Allah untuk mendidk anak-anaknya taat dan patuh terhadap perintah agama dan menghindarkan anak-anaknya dari neraka, serta dapat membahagiakan mereka di dunia dan di akhirat. Dalam Q.S An Nisa ayat 9 Allah berfirman, yang artinya:
“ Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. “(Q.S An Nisa:9)
Ayat tersebut menjelaskan kepada kita agar tidak meninggalkan keturunan yang lemah-lemah yang akan menjadi beban masyarakat, baik lemah jasmani maupun lemah rohan. Melalui ayat tersebut, Allah memerintahkan kepada kaum muslimin, terutama orang tua agar mereka memkirkan, memperhatikan, tidak lalai dan tidak meningalkan keturunan yang lemah-lemah yang akan menjadi beban masyarakat, baik dalam kaitannya dengan hidup di dunia maupun hidup di akhirat kelak.
Rasulullah SAW bersabda dari sa’ad bin Abi Waqash:” sesungguhnya lebih baik bagimu meninggalkan ahli waris dalam keadaan kecukupan daripada meninngalkan mereka dalam keadaan menjadi beban orang lain” (HR. Bukhari).
Agar perintah Allah dan anjuran Rasulnya dapat dijalankan dengan baik, dalam arti tidak meninggalkan anak dalam keadaan lemah dan menjadi beban masyarakat, maka islam mengajurkan kepada umatnya agar mereka memperhatikandan tidak mengabaikan masalah-masalah keduniaan, disamping tetap harus memperhatikan urusan-urusan keakhiratan. Rasulullh SAW bersabda:” Ambillah bagianmu untuk memersiapkan kehidupan akhirat, tetapi jangan melupakan urusan-urusan keduniaanmu”. Dalam kesempatan lain Rasululah SAW bersabda: “Berusahalah untuk memperoleh keberhasilan dunia seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan beramallah untuk kepentingan akhirat seolah-olah kamu akan mati besok”.
Selalu bertaqwa dan mendekatkan diri kepada Allah, berkata lemah lembut dan kasih sayang terhadap anak-anak kita dalam mendidik mereka, dengan harapan mereka dapat tumbuh dan berkembang secara baik, patuh terhadap semua perintah Allah SWT dan Rosul-Nya, berbakti kepada orang tua, berguna bagi dirinya sendiri, orang tua, agama, dan tidak menjadi beban masyarakat.
Dalam penafsiran lain, QS. An Nisa ayat 9 dikaitkan dengan upaya pelestarian lingkungan hidup. Di era industrialisasi ini, lingkungan hidup sering kali menjadi korban oleh sekelompok orang yang tidak bertanggunga jawab dalam memanfaatkan lingkungan hidup. Mereka hanya memikirkan kepentingan diri mereka tanpa memerhatikan dampak yang ditimbulkan, mereka hanya mengambil manfaat dari ingkungan hidup tanpa memberikan solusi terhadap gejala alam yang terjadi. Begitu seringnya kita mendengar penebangan kayu hutan secara liar ( illegal loging), banjir yang terjadi karena hutan yang sudah tidak memberikan manfaat lagi dalam menyerap air karena penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, anak dan cucu kita tidak berdaya, lemah, karena hak kesejahteraan mereka telah dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang tidak betanggung jawab.
Berdasarkan hal tersebut, QS. An Nisa ayat 9 tidak saja dipahami bahwa kita tidak boleh meninggalkan keturunan yang lemah-lemah (lemah jasmani dan lemah rohani) dan menjadi beban masyarakat karena tidak meninggalkan warisan ( harta peninggalan maupun ilmu), tetapi juga dapat diartikan bawa kita tidak boleh meninggalkan keturunan yang lemah dengan rusaknya lingkungan hidup akibat ulah kita. Dengan demikian, kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, salah satunya dengan ikut andil dan mendukung program pemerintah tentang gerakan pelestarian lingkungan hidup.
Q.S. At Tahrim ayat 6, bedasarkan kacamata ilmu pengetahuan social (sosiologi), merupakan titik awal dimulainya suatu perubahan sosial. Hal ini berdasarkan adanya dua teori perubahan social dalam sosiologi, yaitu:
1. Proses perubahan yang dimulai pada diri manusiasecara individual (perorangan), kemudian dilanjutkan pada perubahan social pada level masyarakat dan kemudian diakhiri pada proses perubahan pada level sains dan teknologi.
2. Proses perubahan social yang dimulai dari perubahan system sains dan teknologi, kemudian merambat pada perubahan level masyarakat, dan diakhiri pada perubahan level individual.

Islam menganut teori perubahan social yang pertama berdasarkan Q.S. At Tahrim ayat 6. Adanya kewajiban memperbaiki kualitas kepribadian dimulai dari dirinya terlebih dahulu, yaitu perintah “jagalah dirimu” dan kemudian disusul dengan “dan keluargamu”, menjadi petunjuk bahwa dalam islam perubahan-perubahan kea rah yang positif dimulaidari level individu (diri sendiri) dan kemudian disusul pada level masyarakat (teori pertama).
Perubahan pada diri manusia (secara individual) mencakup keimanan, akhlak, pengetahuan dan perilaku (merupakan faktor-faktor yang bisa mneyelamatkan manusia dari api neraka). Kemudian perubahan pada level hubungan antara anggota masyarakat berdasarkan pada factor-faktor yang telah dimiliki pada level individual tadi. Setelah terbentuk system kemasyarakat tersebut, barulah perubahan diarahkan pada perubahan system sains dan teknologi yang berupa metode-metode untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat (DEPAG, 2002, hal. 154-164).

132. Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (QS. Thoha: 132)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memerrintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyeru kepada keluarganya untuk melaksanakan shalat dan bersabar dalam mengerjakannya, sebagaimana perintah mendirikan shalat kepada dirinya sendiri. Perintah Allah kepada Rasul-Nya tersebut sebagai bekal untuk menahadapi perjuangan berat yang patut dijadikan tauladan untuk menegakkan kebenaran dan ketauhidan di muka bumi ini. Kita terlebih dahulu harus menjalin hubungan yang erta dengan khaliqnya, yaitu dengan cara mengerjakan shalat dan memperkokoh jiwanya dengan sifat tabah dan sabar. Apabila perintah Allah dan Rasul-Nya dilaksanakan secara baik oleh diri kita sendiri dan keluarga kita, maka betapa beratnya perjuangan menegakkan agama , insyaallah semuanya akan dihadapi dengan penuh kesabaran dan ketabahan.
Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Imam Malik dan Baihaqi dari Aslam, bahwa diantara kebiasaan Umar Bin Khatab r.a ialah beliau selalu melaksanakan shalat malam (tahajud) sampai hamper fajar tiba. Kemudian beliau membangunkan keluarganya dan memerintahkan mereka melaksanakan shalat dengan membaca ayat ini.
Pelaksanaan perintah Allah ini sekaligus merupakan wujud nyata dari tanggung jawab seseorang terhadap keluarganya agar tidak menjadi umat yang lemah, sehingga dapat diselamatkan dari api neraka (DEPAG: 2002, hal. 170).

Sumber: Modul Pembelajaran Qur’an Hadist Al-Hikmah; Membina Kreativitas dan Prestasi:2008

PLANTAE

Kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler dan eukariotik. Sel-selnya terlindung oleh dinding yang terbuat dari selulosa dan mempunyai klorofil yang terkumpul dalam plastida. Klorofil merupakan pigmen yang mampu menyelenggarakan fotosintesis, sehingga tumbuhan bersifat autotrof. Tumbuhan berkembang biak secara seksual dan aseksual. Sel-sel tumbuhan multiseluler membentuk jaringan dan organ. Dunia tumbuhan digolongkan menjadi lumut (tumbuhan tak berpembuluh), paku-pakuan dan tumbuhan biji (tumbuhan berpembuluh).
A. LUMUT (Bryophyta)
Para ahli beranggapan lumut merupakan bentuk peralihan dari tumbuhan air ke tumbuhan darat. Pendapat ini didasarkan pada kemampuannya menyesuaikan diri dengan lingkungan darat dan tempat berair. Tumbuhan lumut juga sering dikatakan tumbuhan peralihan dari tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berbatang. Hal ini didasarkan pada bentuk tubuh lumut ada yang menyerupai ganggang, misalnya lumut hati, dan sebagian lagi tampak menyerupai tumbuhan yang telah berbatang.
Ciri-ciri tumbuhan lumut secara umum sebagai berikut.
1. Memiliki bentuk menyerupai akar (disebut rhizoid), batang dan daun, tetapi bukan akar, batang dan daun sejati.
2. Tidak ditemukan adanya jaringan pembuluh pada alat tubuhnya. Pengangkutan air dan garam mineral berlangsung dari sel ke sel secara lambat.
3. Habitatnya di tempat lembab atau basah.
4. Tubuhnya berukuran 0,5cm—15 cm, dan
5. Daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara fase kawin (gametofit) dan tak kawin (sporofit), disebut metagenesis

1. Klasifikasi Tumbuhan Lumut
Division tumbuhan lumut dibagi menjadi 3 kelas, yaitu:
a. Lumut Hati (Hepaticeae)
Tubuh lumut hati terbagi menjadi dua lobus, sehingga tampak seperti lobus pada hati. Lumut hati dapat bereproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan dan betina, secara seksual dengan pembentukan gemmae. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha sebagai bahan yang digunakan untuk mengobati panyakit radang hati. Contoh lainnya Sphagnum fimbriatum (lumut gambut) dan Pogonatum cirrhatum merupakan contoh lumut daun.
b. Lumut Daun (Musci)
Lumut daun merupakan jenis lumut yang paling banyak dijumpai. Disebut lumut daun karena mempunyai struktur seperti akar yang disebut rizoid, dan struktur seperti daun dengan ukuran yang sangat kecil. Contoh lumut ini adalah Polytrichum juniperinum, Furaria, Pogonatum cirratum, dan Spagnum.
c. Lumut Tanduk (Anthocerotaceae)
Disebut lumut tanduk karena morfologi sporofitnya mirip seperti tanduk hewan. Contohnya adalah Anthoceros leavis.

a. Lumut Hati (Marchantia sp.) b. Lumut Gambut (Spagnum)
Gambar Contoh Tumbuhan Lumut
Sumber Gambar: www.bios.niu.edu; www.drehwald.info
2. Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Lumut
Lumut mengalami pergiliran keturunan secara sederhana yangdapat digambarkan sebagai berikut.
1. Sora lumut yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi tunas lumut atau protonema
2. Protonema selanjutnya akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut,
3. Setelah dewasa, tumbuhan lumut akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum. Karena menghasilkan gamet maka tumbuhan lumut disebut gametofit.
4. Apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi badan penghasil spora (sporogonium). Karena penghasil spora, sporogonium disebut sporofit.


Bagan Pergiliran Keturunan LumuT
3. Peranan Tumbuhan Lumut Bagi Kehidupan:
Tumbuhan lumut memiliki manfaat dalam kehidupan, antara lain:
1. Dalam ekosistem yang masih alami, lumut merupakan tumbuhan perintis karena dapat melapukkan batuan sehingga dapat ditempati oleh tumbuhan lainnya.
2. Lumut dapat menyerap air berlebih, sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
3. Lumut jenis Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obat radang hati.
4. Lumut Spagnum dapat dijadikan sebagai bahan pengganti kapas.



B. TUMBUHAN PAKU (Pterydophyta)
Paku merupakan kelompok tumbuhan berpembuluh, karena golongan tumbuhan paku mempunyai pembuluh kayu (xilem) danpembuluh tapis (floem). Tumbuhan berpembuluh sering disebut tumbuhan tingkat tinggi. Manfaat tumbuhan paku bagi manusia, yaitu : sebagai tanaman hias, sebagai bahan obat-obatan, sebagai pupuk dan sebagai sayuran.


1. Ciri-ciri Tumbuhan Paku
Tumbuhan ini mempunyai organ tubuh seperti akar, batang, dan daun sejati (Cormophyta). Daunnya mengandung klorofil untuk fotosintesis. Daun yang mengandung spora disebut sporofil yang merupakan daun fertil (subur). Daun yang tidak mengandung spora dan hanya untuk fotosintesis saja disebut tropofil yang merupakan daun steril (mandul). Ciri khas tumbuhan paku adalah ujung daun tumbuhan paku ketika masih muda menggulung. Paku berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan.


Gambar Ciri Khas Daun Tumbuhan Paku, Adanya Sori dan Pucuk Daun
Tergulung
Sumber Gambar: Depdiknas 2010

2. Klasifikasi Tumbuhan Paku
Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi menjadi empat kelas, yaitu:
a. Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Contoh : Psilotum nudun.

b. Paku ekor kuda (Equisetinae). Batang terdapat dalam tanah, cabang beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Contoh:Equisetum sylvaticum, Equisetum palustre.

Equisetum palustre
c. Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya seperti rambut atau kawat, habitat di daerah pegunungan.


d. Paku benar (Filicinae). Dapat hidup dimana mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Contoh : Suplir, semanggi

3. Metagenesis atau Pergiliran Keturunan Tumbuhan Paku
Paku berkembang biak secara kawin dan tak kawin. Kedua cara tersebut berlangsung secara bergantian. Seperti halnya pada tumbuhan lumut, tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Daur hidup tumbuhan paku selengkapnyaadalah sebagai berikut:
a. Spora paku yang telah masak apabila jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium,
b. protalium selanjutnya akan menghasilkan alat kelamin berupa anteridium dan arkegonium. Alat tersebut masing-masing akan menghasilkan spermatozoid dan ovum, karena merupakan penghasil gamet disebut gametofit.
c. apabila terjadi pembuahan, akan dihasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio dan akhirnya menjadi tumbuhan paku.
d. Tumbuhan paku dewasa memiliki sporofil yang akan menghasilkan spora.

C. TUMBUHAN BIJI (Spermatophyta)
Merupakan tumbuhan penghasil biji yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan. Berdasarkan letak bakal biji dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1. Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka).
Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, tetapi menempel pada daun buah. Gymnospermae memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
a. Pohon berakar tunggang, daunnya berbentuk seperti jarum, kecil tebal dan tipis lebar.
b. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina disebut srobilus yang mengandung sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain:
a. Cycadinae, Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contoh Cycas rumphii (Pakis haji)
b. Gnetinae, Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contoh Gnetum gnemon (mlinjo)
c. Coniferinae, Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun berbentuk jarum. Contoh Pinus merkusii (pinus/tusan)

Gambar Tumbuhan Pakis Haji (cylas rumphii), termasuk TumbuhaN Berumah Dua (Dioecyous) Sumber Gambar: familie-schiermeyer.de; upload.wikimedia.com (2008)

Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :
a. sebagai bahan industri kertas: batang mlinjo dan pinus.
b. sebagai bahan obat-obatan: pinus.
c. sebagai bahan makanan: mlinjo.
d. sebagai tanaman hias: pakis haji.


2. Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup)
Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah Angiospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Alat perkembangbiakan berupa bunga.

• Organ tubuh akar batang daun sudah dapat dibedakan dengan jelas.
• Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan beranekaragam.
• Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
• Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan
• zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.

Tumbuhan biji tertutup dibagi menjadi dua kelas, yaitu:
a) Dikotil atau dicotyledoneae
Tanaman dikotil memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• tumbuhan biji berkeping dua.
• akar tunggang.
• daun tersebar berhadap-hadapan.
• batang bercabang.
• tulang daun menyirip atau menjari.
• bagian daun berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
• biji memiliki dua daun lembaga.
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa suku, antara lain:
a. Suku getah–getahan (Euphorbiaceae)
Apabila dilukai bagian tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih Contoh: Manihot utilisima (ketela pohon), Hevea brasiliensis (karet).
b. Suku kacang-kacangan (Papilonaceae). Mahkota bunga berbentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering ditemukan bintil-bintil akar. Contoh: Arachis hypogeal (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang).
c. Suku terung–terungan (Solanaceae) Bunga berbentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh: Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (lombok)


b) Monokotil/Monocotyledoneae
Tanaman monokotil memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
• Tumbuhan biji berkeping satu,
• Akar serabut
• Daun Berseling
• Tulang daun sejajar dan berbentuk pita.
• Bagian bunga berbilangan tiga.
• Biji memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa suku, antara lain:
a. Gramineae (rumput-rumputan). Contoh padi gandum, jagung dan tebu.
b. Palmae (pinang-pinangan). Contoh: kelapa, kelapa sawit, dan palem.
c. Liliaceae (bawang-bawangan). Contoh: bawang merah, bakung.
d. Musaceae (pisang-pisangan). Contoh: pisang manila, pisang Hawaii

FUNGI (JAMUR)

FUNGI
Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan cirri-ciri kingdom fungi (Jamur) berdasarkan struktur tubuh dan peranannya bagi kehidupan
A. Ciri Umum Fungi (Jamur)
Fungi adalah konsumen dan sekaligus dekomposer. Kelompok ini tidak dapat membuat makanan sendiri, oleh karena itu cara makan ada yang tergolong parasit; pada umumnya kelompok ini tergolong saprofit. Parasit adalah organisme yang hidup menumpang pada tubuh tanaman atau binatang (yang disebut inang) dan mengambil makanan dari inang sehingga merugikan bagi inangnya. Sedangkan saprofit adalah makhluk hidup ini memperoleh makanan dengan cara menyerap dari sisa makhluk hidup yang telah mati. Fungi tergolong makhluk hidup bersel satu maupun bersel banyak dan bersifat heterotrof. Mereka tidak bisa membuat makanan sendiri. Kelompok Fungi ini mempunyai inti sel, mempunyai dinding sel, tidak mempunyai klorofil. Makhluk hidup yang tergolong ke dalam kingdom fungi biasanya tidak mempunyai kemampuan untuk berpindah tempat.
Ciri-ciri jamur secara umum, diantaranya:
1. Tubuh tersusun oleh satu sel (uniseluler) atau sebagian besar tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler).
2. Sel-selnya bersifateukariotik (berinti), membentuk benang atau hifa. Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat.
3. Reproduksi dapat berlangsung secara generatif dan vegetatif. Jamur secara umum berkembang biak dengan spora. Jamur tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis.
4. Jamur hidup sebagai saprofit, yaitu menguraikan zat sisa organisme atau sebagai parasit yaitu merugikan organisme lainnya.

B. Klasifikasi Fungi (Jamur)
Fungi terdiri atas 4 divisio yaitu: Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.
a. Zygomycota, contoh Rhizhopus oryzae, digunakan untuk pembuatan tempe.
Cirri-ciri:
• Hifa tidakbersekat dan bersifat koenositik ( mempunyai beberapa inti).
• Dinding sel tersusun dari kitin.
• Reproduksi aseksual dan seksual
• Hifa berfungsi untuk menyerap makanan yang disebut rizoid.
b. Ascomycota, contoh Saccaromyces cerreviceae, digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol. Contoh lain adalah Penicillium notatum jamur penghasil zat antibiotik yang dikenal dengan penisilin, dan Penicillium camemberti (bahan pembuat keju).
Ciri-ciri:
• Hifa bersekat-sekat dan tiap sel biasanya berinti satu.
• Bersel satu atau bersel banyak
• Beberapa jenis Ascomycotina bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
• Mempunyai alat pembentuk spra yang disebut askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil reproduksi generatif.
• Dinding sel dari zat kitin
• Reproduksi seksual dan aseksual; bersel satu dengan membentuk tunas, sedangkan bersel dua reproduksi aseksualnya dengan konidia.
c. Basidiomycota, contoh Volvariella volvacea sering dikenal dengan jamur merang, dan Auricularia polytrica (jamur kuping)
Ciri-ciri:
• Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
• Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti paying, yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
• Reproduksi secara seksual dan aseksual dengan membentuk spora vegetative berupa konidia atau dengan fragmentasi.
• Miselium ada 3 macam, yaitu:
 Miselium primer, yaitu miselium yang sel-selnya berinti satu hasil pertumbuhan basidiospora.
 Miselium sekunder, yaitu miselium yang sel-selnya berinti dua.
 Miselium tersier, yaitu miselium yang terdiri atas miselium sekunder yang terhimpun membentuk jaringan yang teratur pada pembentukan basidioskarp dan basidiosfor yang menghasilkanbasidiospora.

Gambar Basidiomycota, Fly Agaric Mushroom, Chanterelle Mushroom
Sumber Gambar: www.floralimages-co.uk; farm1.static.flickr.com; www.panoramio.com (2008)
d. Deuteromycota, contohnya Rhyzoctonia solani, menyebabkan penyakit pada Solanum sp (kentang). Beberapa contoh jamur yang merugikan antara lain Malassesi furfur (jamur panu), dan Aspergillus flavus (menghasilkan racun aflatoksin).
Ciri-ciri:
• Hifa bersekat dan dinding sel tersusun dari bahan kitin
• Terbentuk spora secara vegetative dan belum diketahui fase kawinnya (jamur tidak sempurna atau imperfekti).
• Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
• Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia dan tanaman budidaya.
C. Simbiosis Fungi (Jamur)
1. Lichenes (Lumut Kerak)
Lumut kerak terbentuk dari simbiosis mutualisme (saling menguntungkan kedua belah pihak), antara jamur dengan ganggang. Jamur memperoleh makanan dan oksigen dari hasil fotosintesis ganggang. Ganggang mendapatkan air dan perlindungan dari kekeringan oleh jamur. Golongan jamur yang bersimbiosis ini biasanya dari golongan Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan golongan ganggangnya berasal dari Cyanophyta (ganggang biru) dan Chlorophyta/ganggang hijau.
Lichenes hidup pada kulit pohon, batu-batuan tembok, serta pegunungan yang kering/panas, bahkan di daerah kutub. Oleh sebab itu, Lichenes disebut tumbuhan perintis (pelopor = pioner). Lumut kerak dapat hidup pada tempat di mana makhluk hidup (tumbuhan) lain dapat hidup. Hal tersebut terjadi karena Lichenes mudah menyesuaikan diri terhadap tempat hidupnya. Caranya dengan membuat lapukan pada batu-batuan. Contoh Lichenes adalah Usnea dasypoda (lumut janggut) untuk ramuan jamu, Peltigera polydactyla, berbentuk lembaran dan menempel tumbuh di permukaan tanah, dan Graphis sp menempel pada kulit pohon.

a. Lumut Jingga b. Usnea dasypoda
Gambar 2.12 Contoh Lumut Kerak
Sumber Gambar: Biology, The Unity and Diversity (1984: 544)
2. Mikoriza
Mikoriza merupakan jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Jamur yang membentuk mikoriza berasal dari golongan Zygomycotina, Ascomycotyna atau Basidiomycotyna.
Mikoriza dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
a. Ektomikoriza, hifa tidak menembus ke dalam akar (korteks) hanya sampai epidermis. Contoh ektomikoriza pada pinus.
b. Endomikoriza, hifa jamur menembus akar sampai ke bagian korteks. Contoh: endomikoriza pada tanaman anggrek dan sayuran seperti kol dan bit.

Adab Berpakaian dan Makan Menurut Islam

ADAB BERPAKAIAN DAN MAKAN MENURUT ISLAM

Ayat tersebut merupakan ayat ke-31 dari surat Al ‘Araf yang diturunkan di Mekkah, sehinggatermasuk ke dalam surat Makkiyah. Ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan suatu kejadian, yaitu kebiasaan orang-orang jahiliyyah yang menunaikan thawaf disekeliling ka’bah tanpa menggunakan busana sama sekali dengan sengaja. Riwayat lain menyebutkan bahwa ayat tersebut turun ketika beberapa sahabat nabi bermeksud meniru kelompok al-hummas (kelompok suku quraiys yang keturunannya sangat menggebu-gebu semangat beragamanya sehingga enggan berthawaf kecuali memakai pakaian baru yang belum pernah dipakai melakukan dosa, serta sangat ketat dalam memilih makanan serta kadarnya dalam melaksanakan ibadah haji). Sementara sahabat Nabi SAW berkata: “kita lebih wajar melakukan hal demikian daripada al-hummas”.
Ayat tersebut turun untuk menegur dan member petunjuk tentang bagaimana yang seharusnya dilakukan. Di dalamnya, Allah memberikan petunjuk kepada seluruh manusia mengenai urusan pakaian dan makanan, karena pkaian dan makanan merupakan kebutuhan manusia yang sangat pentig.
Maksud dari “zinatun” pada ayat tersebut adalah pakaian yang bagus, yaitu pakaian yang menutupi aurat, yang bersih, dan suci. Berdasarkan firman Allah tersebut maka disunahkan untuk mempercantik dirisetiap melakukan shalat, terutama shalat jumat dan hari-hari lain yang diagungkan misalnya hari raya, dengan memakai parfum dan bersiwak sebagai pelengkapnya. Sedangkan pakaian yang paling bagus adalah pakaian yang berwarna putih, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad ibn Abbas:
“kenakanlah pakaianmu yang berwarna putih, karena ia merupakan pakaian yang paling baik”
Fungsi pakaian yang terpenting, yaitu untuk mentupi aurat atau bagian tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain, yang harus ditutup terutama ketika mengerjakan shalat. Disamping itu, pakaian juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari kuman-kuman penyakit, udara, dingin yang semuanya itu dapat menyebabkan penyakit. Diataranya seperti akibat dari pemanasan global; sinar matahari yang langsung mengenai tubuh kita dapat menyebabkan kanker kulit.
Petunjuk Allah SWT dalam QS.Al A’raf ayat 31 tentang makan dan minum adalah tidak melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan tidak pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. Tujuan makanan dalam islam yaitu, untuk mempertahankan kehidupan dan menjamin kondisi tubuh agar selalu sehat dan kuat untuk bekerja dan beribadah, sehingga kita semua dianjurkan untuk menjaga keseimbangan makanan, sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Miqdad bin Ma’di Karib, aku mendengar rasulullah SAW bersabda :
“ Tiada tempat paling buruk selain perut yang diisi oleh manusia. Cukuplah bagi manusia beberapa suapan sekedar untuk menegakkan tulang iganya. Jika dia mengisi perutnya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk pernapasan (udara).”
Tidak berlebih-lebihan artinya tidak melampaui batas seperti maksud dari kandungan dalam QS.Al A’raf ayat 31, yaitu tidak melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan tidak melampui batas-batas makanan dan minuman yang dihalalkan. Adapu batasannya yaitu:
• Batas alami (lapar, haus, kenyang)
Makan dan minum akan berguna apabila sekedar untuk menghilangkan rasa lapar dan haus, makan ketika merasa lapar, dan berhenti setelah merasa kenyang meskipun masih enak. Dan minum ketika merasa haus cukup sekedar menghilagkan kehausan.
• Batas Ekonomi
Pengeluaran sesorang hendaknya disesuaikan dengan pendapatan ekonominya, tidak terlalu iri dan tidak terlalu boros.
• Batas Syara’
Allah telah mengharamkan beberapa jenis makanan dan juga jenis minuman. Memilih mana yang halal dan mana yang haram merupakan kewajiban umat islam agar tidak melanggar batas-batas sayara’ yang dilaranng Allah.

Sesorang perlu makan dan minum untuk menjaga agar tubuhnya tetap dapat melakukan segala proses fisiologis khususnya beribadah kepada Allah. Hal ini dikarenakan, makanan berfungsi untuk membina dan membangun tubuh, menggantikan sel-sel yang rusak, menghasilkan energy dan kalor, dan melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit. Yang dimaksud dengan makanan dalam ilmu kesehatan adalah setiap substrat yang digunakan untuk proses di dalam tubuh, terutama untuk membangun dan memperoleh tenaga bagi kesehatan sel. Makanan dikatakan bergizi jika mengandung zat makanan yang cukup dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Makanan yang kita konsumsi setiap hari terbagi terbagi menjadi beberapa golongan yaitu kabohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan oksigen, serta makanan yang berserat. Sumber zat-zat makanan tersebut dapat diperoleh dari biji-bijian, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur mayur, buah-buahan, daging, ikan, susu, serta golongan minyak.
Penggalan QS. Al A’raf ayat ke 31 tersebut merupakan salah satu prinsip yang diletakkan agama menyangkut kesehatan yang juga telah diaki oleh para ilmuwan terlepas apapun pandangan agama mereka. Kita harus beryukur terhadap penelitian-penelitian ilmiah yang telah dilakukan, karena saat ini telah berhasil dianalisis unsure-unsur yang terdapat dalam jenis makanan, serta melaraskannya dengan kebutuhan tubuh kita.
Allah melarang kita untuk tidak makan dan minum secara berlebihan karena hal tersebut memang benar-benar sangat bermanfaat bagi kita. Hal ini dikarenakan, akibat berlebih-lebihan dalam makan dan minum sangat besar bahayanya bagi tubuh, diantaranya dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran dan alat pencernaan yang dapat berpengaruh pula terhadap organ-organ tubuh lainnya. Misalnya kegemukan; disebabkan oleh berlebih dalam mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi, yang nantinya juga dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, rasa nyeri yang mencekam pada dada (anging pectoris), dan pembekuan pada pembuluh darah yang ahirnya dapat menyebabkan penyakit jantun. Hal ini terjadi karena lemak hewan dapat membantu meresapnya kolesterol ke dinding pembuluh-pembuluh darah (arteri) sehingga dalam hal ini kerja jantung menjadi lebih berat. Padahal jantung merupakan organ yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan merupakan salah satu organ tubh yang bekerja tanpa henti. Semakin bertambah berat badan kita dan melebihi batas normal, maka organ-organ vital pada tubuh akan memikul beban yang sangat berat pula. Semakin ringan beban yang dipikul oleh anggota tubuh, keselamatan dan kesehatannyapun akan terjaga dan bertambah panjang.
Diantara bahaya kegemukan yang lainnya adalah timbulnya berbagai penyakit yang sulit diobati meskioun dengan cara operasi, seperti ganguan persendian, gangguan kantung empedu beserta gelembungnya, pembengkaka pada organ-organ jantung, dan pengerutan pada dada. Selain itu, lever juga merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang disebabkan oleh berlebihnya dalam mengkonsumsi bahan-bahan yang mengandung lemak, sehingga menyebabkan kegagalan pada tugas-tugas yang memberikan energy pada hati.
Begitu banyaknya akibat berlebih dalam hal makan dan minum sehingga dapat menyebabkan gangguan alat-alat dan saluran pencernaan. Untuk mengatasi hal tersebut, hal yang perlu dilakukan adalah mengubah gaya hidup, dengan makan secukupnya sesuai dengan kebutuhan tubuh kita, dan istirahat yang memadai. Kita harus menhindari makan makanan yang dapat mengakibatkan kegemukan dan makanan yang berlemak tinggi, tidak menambah porsi makan setelah kenyang yang dapat merusak fungsi hati, pembuluh darah, dan jantung. Tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum serta membiasakan pola hidup sehat untuk kesehatan tubuh kita.